Bank Dunia Tegaskan Selalu Siap Beri Pinjaman ke Indonesia

Presiden Joko Widodo dan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves, di Istana Bogor.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo A. Chaves mengatakan, tak mau berpendapat lebih jauh soal rencana pemerintah Indonesia dalam hal pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur. Namun, untuk pembangunan sumber daya manusia atau SDM yang menjadi fokus pemerintah, dia mengaku memiliki kajian tersendiri.

Saat Berdoa di Rakornas Pilkada, PAN Yakin Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Dia mengaku sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah terkait program SDM sambil menanti pengumuman kabinet baru pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

"Kami berkomitmen untuk tetap mendukung pengembangan SDM di Indonesia, angka stunting sudah turun. Begitu juga program-program pendidikan, kami akan tetap mendukung dari berbagai hal termasuk program di bidang SDM dan prioritas lainnya," kata Rodrigo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 2 September 2019. 

Bentuk Nilai Moral dan Budi Pekerti, Kepala Sekolah dan Guru Binaan Ikut Seminar Motivasi

Dia mengatakan, program SDM, infrastruktur, perpajakan, dan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) adalah program yang sangat jelas untuk masa depan negara Indonesia. Rodrigo pun mengaku siap, jika Indonesia membutuhkan pinjaman dalam menjalankan program tersebut.

"Kami selalu siap dalam menyediakan pinjaman, pendampingan teknis, apalagi Indonesia adalah salah satu klien penting Bank Dunia. Kami akan menantikan hal-hal apa yang bisa kami bantu dari pemerintah," ujar dia.

Disebut Gak Bisa Bayar Cicilan Tanpa Lesti, Rizky Billar Tantang Netizen

Terkait RAPBN 2020 yang telah disusun pemerintah Indonesia, lanjut dia, masih dalam batas normal. Bank Dunia tidak melihat adanya kebutuhan pendanaan yang besar.

"(Tapi) kami tetap akan memberikan alokasi pinjaman dalam posisi sewajarnya, sekitar 2 miliar dolar AS per tahun, tidak terlalu besar lah untuk negara sebesar Indonesia," tutur dia. 

Menurutnya, pinjaman yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf nanti. "(Siap) sebanyak yang mereka mau dan butuhkan," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya