Garuda Indonesia Kantongi Sertifikat Kargo Farmasi, Aman Bawa Vaksin

Masker Desain Batik Parang di Pesawat Garuda Indonesia.
Sumber :
  • Dok. Garuda Indonesia

VIVA – Maskapai pelat merah Garuda Indonesia mendapatkan Pharmaceutical Certificate untuk Pharmaceutical Good Distribution Practice (GDP). Sertifikat itu merupakan jaminan kualitas layanan angkutan kargo farmasi

Terpopuler: Kebiasaan yang Tidak Boleh Dilakukan di Mekkah sampai Alasan ke BaliSpirit Festival

Dengan capaian ini, Garuda Indonesia jadi maskapai penerbangan pertama di Indonesia yang mengantongi sertifikat tersebut. Artinya layanan kargo Garuda telah tesertifikasi untuk mengangkut barang-barnag farmasi, termasuk obat-obatan dan vaksin.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, hal ini menjadi komitmen berkelanjutan pihaknya dalam menunjang penguatan kapabilitas bisnis layanan pengiriman kargo yang dimiliki.

Komnas KIPI, Sebut Penyakit TTS akan Muncul 4 Sampai 42 Hari Setelah Vaksin AstraZeneca Disuntikkan

Baca juga: Daftar Provinsi yang Naikkan UMP 2021

Khususnya, guna mendukung upaya percepatan penanganan pandemi COVID-19. Melalui kesiapan infrastruktur layanan angkutan kargo untuk pendistribusian produk farmasi, termasuk vaksin COVID-19.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

"Sebagai national flag carrier kami terus memperkuat kapabilitas layanan angkutan kargo dalam rangka mendukung percepatan penanganan pandemi. Salah satunya dengan memastikan kesiapan infrastruktur penunjang yang mengacu pada standardisasi internasional dalam layanan angkutan kargo produk farmasi," ujar Irfan dikutip dari keterangannya, Selasa 3 November 2020.

Dia menceritakan, sertifikasi tersebut diperoleh dari serangkaian proses audit yang dilakukan oleh lembaga auditor independen, Sucofindo pada Oktober 2020 lalu. Audit dilakukan terhadap kapabilitas pengangkutan dan penyimpanan produk farmasi pada layanan kargo udara Garuda Indonesia. 

Proses sertifikasi tersebut mengacu kepada pemenuhan 180 kriteria standardisasi World Health Organization (WHO) terkait Good Distribution Pharmaceutical Product & Good Storage Practices for Pharmaceutical. Antara lain, proses handling of acceptance, storage and delivery produk farmasi, hingga pelatihan GDP bagi karyawan yang terlibat di bidang warehouse serta cargo handling.

"Melalui perolehan sertifikasi GDP ini, kami harapkan akan turut mendukung langkah pengembangan bisnis yang kami laksanakan. Khususnya dalam penyediaan jasa angkutan yang safe and reliable untuk kebutuhan layanan serta distribusi kargo farmasi yang menjadi kebutuhan global pada masa pandemi ini," tambahnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pendistribusian produk farmasi menjadi tantangan tersendiri karena memerlukan standar dan protokol yang ketat. Kualitas safety dan security pada cargo handling, penerapan protokol higienitas produk, dan akurasi waktu pengiriman kargo menjadi bagian penting dalam rantai distribusi produk farmasi. 

Karenanya, Garuda Indonesia berkomitmen untuk memastikan perusahaan telah siap menjawab berbagai tantangan tersebut. Salah satunya melalui perolehan Pharmaceutical Certificate ini.

"Kami juga tentunya berharap sertifikasi ini juga dapat semakin memperluas portofolio bisnis kargo Garuda Indonesia melalui layanan angkutan kargo farmasi yang kami proyeksikan dapat menjadi potensi pangsa pasar yang menjanjikan kedepannya", tutup Irfan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya