Sri Mulyani Sebut Inflasi 2020 Bakal Jadi yang Terendah di Era Jokowi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR. (foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan bahwa tingkat inflasi di Indonesia pada akhir 2020 akan sangat rendah, yakni hanya mencapai 1,5 persen.

Eks Anak Buah SYL Ungkap Ada Uang 'Tip' Buat Paspampres

Sri mengungkapkan, tingkat inflasi sepanjang 2020 itu akan menjadi yang terendah pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Katanya, terendah dalam enam tahun terakhir.

"Kita perkirakan inflasi 1,5 persen, sangat rendah dalam enam tahun terakhir. Jauh lebih rendah, single digit dan sangat rendah," ujar Sri, Selasa, 1 Desember 2020.

Bikin Kaget, Jokowi Tiba-tiba Hampiri Wartawan dari Belakang

Baca juga: Sri Mulyani: Kematian COVID-19 Kian Tinggi, Ekonomi Kian Terpuruk

Dia menegaskan, kondisi tersebut tidak terlepas dari tertekannya daya beli masyarakat akibat dampak pandemi COVID-19. Aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat ditegaskannya tertekan.

Resmikan Pendidikan Dokter Spesialis, Jokowi: Banyak Keluhan dari Daerah

"Ini yang kita lihat di semua negara dampak COVID yang paling besar memang pada sisi demand side karena masyarakat harus mengalami apa yang disebut pembatasan sosial," ucapnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi November 2020 sebesar 0,28 persen. Sementara itu, inflasi tahun kalender dari Januari hingga November 2020 sebesar 1,23 persen dan secara tahunan 1,59 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, angka inflasi itu diperoleh berdasarkan pemantauan Indeks Harga Konsumen atau IHK di 90 kota yang menunjukkan inflasi di 83 kota, sedangkan 7 kota deflasi.

"Di awal musim penghujan inflasi berlanjut di bulan November setelah inflasi Oktober 0,07 persen yaitu di November seperti saya sampaikan 0,28 persen," kata Setianto saat telekonferensi, Selasa, 1 Desember 2020. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya