Jokowi Minta Pendekatan Inklusi Keuangan Tidak Monoton

Presiden Jokowi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Presiden Jokowi mendorong agar terus ditingkatkan akses keuangan di seluruh Indonesia. Peningkatan akses keuangan ini sangat penting. Kata Jokowi, selain terjadi pertumbuhan ekonomi daerah, juga mendorong keadilan sosial.

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

"Mendorong peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup orang banyak melalui inklusi keuangan," kata Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Rakornas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Kamis, 10 Desember 2020.

Baca juga: BRMS Bakal Produksi 8.500 Ton Bijih Emas per Hari

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

Jokowi sendiri mengapresiasi dan memuji keberadaan TPAKD yang selama ini telah menjadi wadah koordinasi antar instansi dan pemangku kepentingan dalam meningkatkan akses keuangan. Berdasarkan catatan, tim sudah dibentuk di 32 provinsi serta 165 setingkat Kabupaten/Kota.

"Pada kesempatan ini saya mengajak bapak-ibu dan saudara untuk melakukan cara extraordinary dalam melakukan beberapa hal. Pertama, lebih agresif dalam meningkatkan literasi keuangan. Meningkatkan pengetahuan. Meningkatkan minat, meningkatkan kepercayaan terhadap industri keuangan," tutur Kepala Negara.

Menlu Singapura Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ini yang Dibahas

Jokowi minta, jangan lagi berkutat menyosialisasikan inklusi keuangan secara kaku atau monoton. Jokowi mengatakan, pendekatan dapat dilakukan melalui seni dan budaya serta menyesuaikan karakter kekinian.

Mantan Wali Kota Solo ini juga meminta untuk melibatkan tokoh berpengaruh seperti pemuka agama, lembaga pendidikan, dan kelompok yang masih belum terjangkau akses kredit.

"TPAKD harus lebih aktif terlibat untuk mendorong pendirian kelompok- kelompok usaha. Kelompok- kelompok tani. Terutama koperasi. Sekaligus mendorong cara- cara korporasi yang dilakukan oleh koperasi masyarakat," kata Presiden.

Oleh karena itu, Jokowi mengatakan, pendampingan dan asistensi kepada masyarakat terus harus diintensifkan. “Sekali lagi dengan cara- cara yang inovatif sesuai dengan karakter kelompok sasaran,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya