- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia menghijau di level 6.150 pada pembukaan perdagangan Senin 21 Desember 2020. Posisi itu menguat 45 poin atau 0,75 persen, dibanding penutupan perdagangan Jumat, 18 Desember 2020, di level 6.104.
Meski demikian, Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi IHSG masih memiliki potensi untuk kembali melemah pada perdagangan hari ini.
"Setelah sebelumnya saham-saham di sektor keuangan dan industri dasar turun akibat aksi ambil untung investor di akhir pekan lalu," kata Lanjar dalam analisanya, Senin 21 Desember 2020.
Baca juga: Biayai Pembangunan Smart City untuk MBR, BTN Gandeng AFD Prancis
Lanjar menjelaskan, mayoritas indeks saham Asia sebelumnya juga mengalami pelemahan. Sehingga investor terlihat bersikap hati-hati dan cenderung melakukan aksi ambil untung di tengah ketidakpastian stimulus lanjutan pada program pemulihan ekonomi Amerika Serikat.
Bursa AS sebelumnya juga melemah, setelah tuntutan pihak Republik yang meninggalkan kongres tanpa kesepakatan tentang stimulus pemulihan ekonomi tambahan di Amerika Serikat pada akhir tahun.
"Sehingga pelemahan IHSG masih membayangi dengan support resistance 6.034-6.170," ujarnya.
Sementara secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada level 6.009,10 hingga 6.157,11.
Berdasarkan indikator, adapun MACD, Stochastic, maupun RSI, masih menunjukkan sinyal positif.
"Terlihat pola bullish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya.
Nafan juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni ASRI, BBNI, BBRI, ELSA, INDF, INKP, TBIG, TOWR. (ren)
