PSBB Diperketat Bayangi Pergerakan IHSG

IHSG
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menghijau di level 6.102 pada pembukaan perdagangan Kamis 7 Januari 2021. Posisi itu menguat 36 poin atau 0,60 persen, dibanding penutupan perdagangan Rabu 6 Januari 2021 di level 6.065.

IHSG Dibayangi Koreksi Wajar, Intip Rekomendasi Saham Jelang Akhir Pekan

Meski demikian, analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG memiliki potensi untuk kembali mengalami tekanan pada perdagangan hari ini.

"Setelah pemerintah memutuskan PSBB baru mulai 11 Januari 2021, di mana salah satunya tentang kapasitas kantor yang hanya boleh 25 persen," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Kamis 7 Januari 2021.

Prudential Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi 17 Triliun Selama 2023

Baca juga: Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Lanjar menilai, hal tersebut menjadi alasan kuat bagi para investor untuk melakukan aksi profit taking. Mereka berpendapat bahwa dengan adanya pembatasan baru ini akan mengancam produktivitas bisnis di Indonesia dan kekhawatiran baru akan peningkatan penyebaran pandemi.

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Dari sisi global, ketegangan antara Amerika Serikat dan China kembali meningkat, setelah Donald Trump melarang transaksi di AS dengan menggunakan aplikasi pembayaran asal China.

"Sehingga kami perkirakan IHSG berpotensi kembali tertekan dengan support-resistance 6.017-6.118," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni CPIN, ESSA, JPFA, KLBF, RALS.

Sementara itu, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada level 6.009 hingga 6.157.

Berdasarkan indikator, MACD masih menunjukkan sinyal positif, meskipun telah menunjukkan pola dead cross. Sementara itu, Stochastic maupun RSI berada di area netral.

"Meskipun demikian, pergerakan IHSG telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20, sehingga peluang terjadinya penguatan menuju ke level resistance terdekat masih terbuka lebar," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya