Cabai dan Tempe Dorong Inflasi Januari 2021 Sebesar 0,26 Persen

Pedagang menyortir cabai merah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

VIVA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mengumumkan bahwa inflasi Januari 2021 mencapai sebesar 0,26 persen. Sementara untuk inflasi tahunannya mencapai sebesar 1,55 persen.

5 Makanan yang Wajib Dihindari oleh Wanita Hamil, dari Daging Mentah hingga Kafein

Dia menjabarkan, dari 11 kelompok pengeluaran yang ada, seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi kecuali kelompok pengeluaran untuk transportasi yang mengalami deflasi sebesar 0,30 persen.

"Menurut kelompok pengeluaran, penyebab utama inflasi Januari 2021 adalah kenaikan harga cabai rawit, ikan segar, tempe, tahu, dan tarif jalan tol," kata Suhariyanto dalam telekonferensi, Senin 1 Februari 2021.

Daftar Harga Pangan 24 April 2024: Beras hingga Gula Konsumsi Naik

Ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan sumbangan kepada inflasi Januari 2021. Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil kepada inflasi Januari 2021 adalah cabe rawit yang memberikan andil inflasi sebesar 0,08 persen.

Kemudian ada ikan segar yang memberi andil kepada inflasi sebesar 0,04 persen, kenaikan harga tempe yang memberikan andil kepada inflasi sebesar 0,03 persen, dan kenaikan harga tahu mentah sebesar 0,02 persen.

Momen STY Dilempar Telur Kembali Viral Jelang Indonesia vs Korsel, Warganet: Buktikan Coach

"Untuk cabe rawit kenaikan harga tadi terjadi di 87 kota dan yang tertinggi terjadi di Kupang kemudian disusul oleh Bima. Sementara kenaikan harga tempe dan tahu mentah akibat kenaikan harga kedelai impor," ujarnya.

Sementara untuk penghambat inflasi karena adanya penurunan harga, adalah turunnya tarif angkutan udara, harga telur ayam ras, dan bawang merah. Suhariyanto pun menjelaskan beberapa komoditas yang dominan memberikan sumbangan kepada deflasi.

Yang pertama adalah penurunan harga untuk telur ayam ras yang memberikan andil kepada deflasi sebesar 0,04 persen, kemudian bawang merah yang memberikan andil sebesar 0,02 persen.

Sementara menurut komponen, inflasi Januari 2021 terjadi terutama didorong oleh volatile price atau harga-harga yang bergejolak.

"Jadi kalau kita lihat dari sisi suplai masih terjaga, tapi permintaan masih melemah karena pandemi COVID-19 masih membayang-bayangi perekonomian," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya