Data Tenaga Kerja AS di Bawah Ekspektasi, Rupiah Berpeluang Menguat

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat memiliki peluang untuk menguat pada perdagangan hari ini.

Rupiah Melemah Tertekan Fed Tunda Pangkas Suku Bunga hingga Konflik Timteng Memanas

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp14.000 per Senin, 8 Februari 2021.

Posisi rupiah itu tercatat menguat 62 poin, dari kurs sebelumnya yang berada di level Rp14.062 pada perdagangan Jumat, 5 Februari 2021.

Rupiah Mulai Perkasa ke Rp 16.205 per Dolar AS, Ini Pendorongnya

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa rupiah berpeluang menguat terhadap dolar Amerika Serikat hari ini. Hal itu karena data tenaga kerja AS Non-Farm Payrolls bulan Januari yang dirilis di bawah ekspektasi pasar, telah mendorong pelemahan dolar AS.

"Data tenaga kerja yang pesimis ini menurunkan ekspektasi pemulihan ekonomi yang lebih cepat di AS," kata Ariston dalam keterangan tertulis, Senin, 8 Februari 2021.

Anak Buah SYL Dapat Perintah Siapkan Uang 4.000 Dolar Hasil Palak Pejabat Kementan, Untuk Apa?

Selain itu, hasil data ini meningkatkan perilisan stimulus fiskal AS sebesar US$1,9 triliun yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi mereka. Ekspektasi ini dinilai bisa meningkatkan minat pasar terhadap aset berisiko hari ini.

"Potensi rentang USD-IDR hari ini 13.980-14.080," ujarnya.

Sementara itu, perdagangan di pasar spot hingga pukul 10.00 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp13.995 per dolar AS.

Posisi itu menguat 35 poin atau 0,25 persen, dari level penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.030 per dolar AS.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya