Suku Bunga Bank Indonesia yang Turun Tahan Pelemahan Rupiah

Ilustrasi rupiah melemah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat, 19 Februari 2021. Rupih kembali diperdagangkan di level atas Rp14.000 per dolar AS.

Rupiah Perkasa ke Rp 16.088 per Dolar AS Usai Rilis Data Inflasi RI

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah hari ini di level Rp14.085. Melemah dari nilai tengah kemarin di posisi Rp14.059.

Sementara itu, di pasar spot, hingga pukul 10.00 WIB, rupiah telah di perdagangkan di level Rp14.077 per dolar AS. Melemah 0,32 persen dari penutupan perdagangan kemarin Rp14.025.

Rupiah Mulai Perkasa ke Rp 16.205 per Dolar AS, Ini Pendorongnya

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, sentimen yang memengaruhi pelaku pasar keuangan saat ini berasal dari membaiknya perekonomian AS.

Indeks Harga Produsen negara itu disebutkannya tumbuh 1,3 persen secara bulan ke bulan pada Januari. Lebih tinggi dari pertumbuhan 0,3 persen pada Desember.

Rupiah Terpuruk ke Rp 16.265 per Dolar AS

Sementara itu, penjualan ritel tumbuh 5,3 persen secara bulanan pada Januari 2021, berlawanan dengan penurunan 1 persen pada Desember 2020.

"Data AS yang optimis yang dirilis pada hari Rabu memberikan dorongan pada greenback. Penjualan ritel inti tumbuh 5,9 persen bulan ke bulan di Januari," katanya.

Dari dalam domestik, dia mengatakan, sentimen positif yang berhasil menahan pelemahan rupiah adalah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia yang telah turun menjadi 3,5 persen.

"Dengan sentimen-sentimen tersebut, mata uang rupiah kemungkinan dibuka melemah namun ditutup menguat di rentang Rp.14.000 - Rp.14.040," tutur Ibrahim.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya