Rupiah Berfluktuasi Awal Pekan Ini Dibayang Tekanan Ekonomi AS

Menghitung uang kertas rupiah pecahan Rp100 ribu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA –Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami penguatan pada perdagangan hari ini. Meskipun pergerakannya berfluktuasi di perdagangan pasar spot pag ini. 

AS Kirim 25 Ribu Makanan Siap Saji ke Jalur Gaza Melalui Udara

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp14.456 per Senin 22 Maret 2021. Posisi rupiah itu tercatat menguat 20 poin dari kurs sebelumnya, yang berada di level Rp14.476 pada perdagangan Jumat 19 Maret 2021.

Sementara itu, perdagangan di pasar spot hingga pukul 10.30 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.428 per dolar AS. Posisi itu melemah 21 poin atau 0,15 persen, dari level penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.407 per dolar AS.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Baca juga: Lindungi Industri dalam Negeri, Kemendag Musnahkan Baja Impor Ilegal

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra menjelaskan, kecenderungan pelemahan rupiah itu dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap pelemahan dalam Lira Turki terhadap dolar AS. Yang, turun 16 persen karena pencopotan Gubernur Bank Sentral Turki oleh Presidennya.

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

"Selain itu, masih tingginya yield obligasi Pemerintah AS, terutama tenor jangka panjang, juga turut mendorong pelemahan rupiah," kata Ariston saat dihubungi VIVA, Senin 22 Maret 2021.

Tingginya tingkat imbal hasil ini masih disebabkan oleh ekspektasi kenaikan inflasi karena prospek pemulihan ekonomi dan dirilisnya stimulus besar AS. Sekarang yield tenor 10 tahun ada di kisaran 1,68 persen.

"Di sisi lain, bila yield tersebut terus terkoreksi hari ini, pelemahan rupiah bisa tertahan dan mungkin berbalik menguat. Potensi kisaran hari ini di 14.400-14.480 per dolar AS," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya