- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 5.982 pada pembukaan perdagangan Selasa 27 April 2021. Posisi itu menguat 17 poin atau 0,30 persen, dibanding penutupan perdagangan Senin 26 April 2021 di level 5.964.
Meski demikian, Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG memiliki potensi untuk kembali bergerak tertekan pada perdagangan hari ini.
"Setelah sebelumnya saham-saham di sektor keuangan, infrastruktur, dan industri dasar memimpin pelemahan," kata Lanjar dalam riset hariannya, Selasa 27 April 2021.
Lanjar menjelaskan, kerapuhan optimisme investor terhadap keberhasilan vaksinasi global dengan angka kasus COVID-19 yang menurun, menjadi faktor utama. Investor beralih ke AS yang merupakan dampak dari PDB AS kuartal pertama tahun 2021, yang diharapkan meningkat lebih cepat pada fase pemulihannya.
Selain itu, bursa Eropa melihat adanya laporan pendapatan yang positif dari para perusahaan pertambangan dan real estate, mengimbangi laporan kerugian pada perusahaan automotif dan perbankan, melandasi pergerakan yang cenderung moderate di Eropa.
Selanjutnya investor masih akan menanti keputusan bank sentral Jepang dan hasil pertemuan FOMC, hingga laporan PDB AS yang diperkirakan rilis dengan pertumbuhan yang lebih cepat dari yang diprediksi sebelumnya.
Secara teknikal, IHSG gagal mengkonfirmasi rebound setelah terlihat pulled back MA5 dan MA20 serta break out support level. Indikator Stochastic memasuki area jenuh jual, dengan pergerakan MACD yang masih negatif meskipun memiliki kondisi undervalue.
"Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi kembali bergerak tertekan dengan support resistance 5.926-5.991," ujarnya.
Lanjar juga memberikan sejumlah rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni ADHI, ADRO, ANTM, HRUM, INCO, PTPP, SCMA, SRIL, UNVR, WIKA, WSKT, WTON.
