Pariwisata di Malang Terpuruk, Kunjungan Merosot hingga Lebih Separuh

Tugu Kota Malang dengan latar kantor DPRD.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Jumlah kunjungan wisatawan di Kota Malang, Jawa Timur, merosot tajam dalam momen Ramadhan tahun 2021. Menurut data Dinas Olahraga Pemuda dan Pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan yang datang untuk menginap di sejumlah hotel hanya sekitar 30 persen. Jumlah ini di bawah angka separuh jika dibandingkan tahun 2020.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Kepala Dinas Pariwisata Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, tingkat okupansi di sejumlah hotel di Kota Malang kini hanya 30-58 persen. Rata-rata kumulatif hanya 30 persen untuk okupansi hotel. Beberapa faktor yang memengaruhi kunjungan wisatawan adalah larangan mudik dari pemerintah. 

"Kunjungan ke hotel selama Ramadhan ini hanya sekitar 30 persen. Terjadi penurunan sampai setengahnya jika dibandingkan dengan tahun 2020 lalu yang sampai 70 persen. Memang okupansinya menurun,” kata Ida, Minggu, 2 Mei 2021.

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Ida mengajak masyarakat di Malang Raya, yakni warga Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang, agar berlibur Lebaran cukup sekitar Malang. Sebab, selain mendukung kebijakan pemerintah yang melarang masyarakat mudik atau bepergian ke luar kota, juga untuk membangkitkan pariwisata lokal.

Destinasi wisata di Malang Raya, dia mengingatkan, cukup komplet, yang meliputi pegunungan, wahana wisata di Kota Batu, wisata kampung tematik di Kota Malang, dan hamparan pantai indah di selatan Kabupaten Malang.

Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bakal Jadi Fokus Kemenparekraf

"Dengan adanya penyekatan yang dimulai pada tanggal 6 hingga 17 Mei 2021 nanti, jadi kita yang di Malang cukup rekreasi di Malang saja. Jangan ke mana-mana. Ini imbauan yang harus ditaati. Karena Pemerintah tidak main-main dengan pandemi ini, apalagi wisata Malang Raya cukup banyak," ujar Ida. 

Wali Kota Sutiaji mengungkapkan, pandemi COVID-19 sejak awal 2020 hingga kini memang membuat sektor pariwisata lesu. Tercatat selama periode 2020, jumlah kunjungan wisata ke Kota Malang menurun 66 persen atau 600 ribu lebih. Padahal pada periode 2018, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Malang lebih 4 juta orang, periode 2019 lebih 5 juta. 

“Okupansi hotel dan jasa penunjang pariwisata juga turun drastis. Kami tetap mengandalkan kampung tematik: ada 32 bangunan yang sudah kami tetapkan sebagai cagar budaya dan memiliki potensi wisata yang besar, serta ada 12 kampung tematik yang aktif menggelar berbagai event,” kata Sutiaji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya