Rupiah Berpotensi Terus Menguat Menyambut Data Cadangan Devisa

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat meski dibuka secara fluktuatif, namun diprediksi mampu ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Selasa 8 Juni 2021.

Rupiah Perkasa ke Rp 16.088 per Dolar AS Usai Rilis Data Inflasi RI

Berdasarkan data terakhir Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp14.271 pada Senin 7 Juni 2021. Posisi rupiah itu tercatat menguat 45 poin dari kurs sebelumnya, yang berada di level Rp14.316.

Sementara itu, perdagangan di pasar spot pada Selasa 8 Juni 2021 hingga pukul 10..05 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.258 per dolar AS. Posisi itu menguat 7 poin atau 0,05 persen, dari level penutupan perdagangan sebelumnya di posisi Rp14.265 per dolar AS.

Rupiah Mulai Perkasa ke Rp 16.205 per Dolar AS, Ini Pendorongnya

Baca juga: Pertamina Umumkan Temuan Besar Gas di Blok West Ganal

Analis PT Garuda Berjangka, Ibrahim menjelaskan, Bank Indonesia (BI) akan merilis data cadangan devisa per akhir Mei 2021, yang menurut Trading Economics akan meningkat menjadi US$140 miliar.

Rupiah Terpuruk ke Rp 16.265 per Dolar AS

Sebelumnya, BI melaporkan angka cadangan devisa per akhir April 2021 sebesar US$138,8 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2021 sebesar US$137,1 miliar.

"Ini adalah rekor tertinggi sepanjang Indonesia merdeka," kata Ibrahim dalam riset hariannya, Selasa 8 Juni 2021.

Sementara itu, Kementerian Keuangan yang memutuskan usulan tarif baru Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen, atau naik 2 persen dibandingkan dengan tarif yang selama ini berlaku yakni sebesar 10 persen dinilai akan ikut memengaruhi kurs.

Tarif baru ini masuk ke dalam salah satu cakupan Rancangan Undang-undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). Angka 12 persen diusulkan setelah otoritas fiskal melakukan pengkajian secara mendalam dari berbagai aspek.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.240 hingga Rp14.290," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya