Bangun PLTS Hybrid, BNBR Prioritaskan Energi Ramah Lingkungan

Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Novyan Bakrie
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/Tangkapan layar

VIVA – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melalui anak usaha, Bakrie Power, telah menyepakati kerja sama dengan PT PLN dalam proyek pengadaan dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid di Desa Parak, Bontomanai, Selayar, Sulawesi Selatan.

PLN Indonesia Power Kebut Pembangunan PLTS 500 MW dari Proyek Hijaunesia

Presiden Direktur BNBR, Anindya N. Bakrie menjelaskan, PT Bakrie Power selama ini memang didesain untuk menjadi unit usaha yang berfokus pada pengembangan sektor energi di Indonesia.

"Karena saat ini dan di masa depan, sumber energi yang ramah lingkungan semakin menjadi prioritas," kata Anindya dalam telekonferensi, Jumat 25 Juni 2021.

Percepat Pengembangan Energi Hijau 'Raksasa' di Sulawesi, PLN Bersinergi dengan China Energy

Baca juga: KPK Setor Rp5 Miliar ke Kas Negara dari Kasus Musa Zainuddin

Anindya menambahkan, pemerintah pusat bahkan telah menargetkan bauran energi nasional sebesar 23 persen dari sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pada tahun 2025 mendatang.

Pertamina Resmikan PLTS Kilang Cilacap

"Sehingga kami di Bakrie Group menyadari pentingnya membantu pemerintah, untuk dapat mengakselerasi pencapaian target bauran energi ini," ujarnya.

Dia menjelaskan, PLTS Hybrid di Selayar ini rencananya akan memiliki kapasitas sebesar 1,3 Mega Watt peak dan diproyeksikan akan mulai beroperasi secara resmi pada Desember 2021.

Pembangkit listrik ramah lingkungan ini akan menjadi sumber listrik tambahan bagi PLTD dengan total kapasitas terpasang 13 MW di pulau Selayar, yang saat ini telah beroperasi untuk dimanfaatkan oleh 27.892 pelanggan PLN di Kabupaten Selayar. PLN sendiri telah mengalokasikan dana investasi sebesar Rp39 miliar untuk proyek ini.

"Proyek-proyek di bawah PT Bakrie Power ini dikerjakan oleh PT Helio Synar Energi," kata Anindya.

Selain Selayar, lanjut Anindya, dua jenis proyek EBT berikutnya yang akan difokuskan BNBR, di antaranya adalah de-dieselisasi (de-dieselization) dan PLTS Atap (C&I Rooftop PV). Market de-dieselisasi diakui Anindya size-nya cukup besar. Yakni sebesar US$2 miliar dan PLTS Atap sebesar US$650 juta.

"Memang, nilai investasi awal yang kami siapkan dalam sektor EBT ini belum terlalu besar. Tetapi kami mengutamakan penguasaan teknologi yang tepat dan menjadi pelopor dalam pengembangan pembangkit energi terbarukan jenis hybrid ini di Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya