Siap-siap, Kemendag Peringatkan Bulan Depan Harga Kedelai Naik

Aktivitas produksi tempe di Medan dengan bahan baku kacang kedelai (ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution (Medan)

VIVA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan harga kedelai di Indonesia akan mengalami lonjakan pada bulan depan. Kondisi tersebut seiring dengan fluktuasi harga kedelai dunia yang sangat tinggi saat ini.

Bappebti Bentuk Komite Aset Kripto, Indodax Sebut Bisa Tingkatkan Kepercayaan

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan memastikan, pemerintah menjamin ketersediaan kedelai secara nasional tetap aman dengan harga yang wajar.

Oke pun berharap fluktuasi harga di tingkat global kini diharapkan tidak menyurutkan para pengrajin tahu dan tempe untuk terus berproduksi agar masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan proteinnya.

Jepara Lahirkan Para Pengrajin Ukiran Kayu yang Diminati ke Mancanegara

Baca Juga: Soal Bilyet Rp2 T Akidi Tio, PPATK: Boro-boro Setengahnya Aja Tak Ada

"Fluktuasi harga kedelai dunia disebabkan komoditas kedelai asal Amerika Serikat yang masih belum memasuki masa panen. Sehingga, berdampak pada naiknya harga kedelai saat ini,” kata dia, Rabu, 4 Agustus 2021.

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

Mengutip data Chicago Board of Trade (CBOT), Oke menjelaskan, harga kedelai dunia pada minggu keempat Juli 2021 sebesar US$14,33 per bushels atau Rp8.924 per kilogram landed price.

Harga tersebut naik sekitar 5,4 persen dibanding bulan sebelumnya US$13,60 per bushels atau Rp8.526/kg landed price. Untuk itu, menurutnya, dampak kenaikan harga kedelai dunia baru akan terasa bulan mendatang. 

Sementara itu, secara umum harga kedelai di tingkat pengrajin di kota-kota besar dan sentra produksi utama kedelai dikatakannya saat ini masih tetap terjaga di sekitar Rp10.000/kg.

Di sisi lain, Oke juga mengungkapkan, ketersediaan kedelai secara nasional masih sangat mencukupi. Stok secara nasional masih ada sekitar 610 ribu ton atau cukup untuk pasokan tiga bulan mendatang. 

“Kami memastikan ketersediaan stok kedelai dapat terus memenuhi keperluan industri tahu dan tempe. Untuk itu, kami mengimbau kepada pelaku usaha kedelai dan para pengrajin agar jangan khawatir," ucap dia.

Oke memastikan, secara rutin Kemendag akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia. Tujuannya untuk memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar berada di tingkat yang wajar.

"Supaya pengrajin tetap menjalankan kegiatan usahanya agar masyarakat dapat menikmati tahu dan tempe sebagai salah satu sumber protein dengan harga yang terjangkau,” ujar Oke.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya