Jengkol dan Petai Dibidik Jadi Komoditas Unggulan di Karo Sumut

jengkol.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo, Sumatera Utara, akan terus mengalih potensi komoditas pertanian yang mampu menembus pasar internasional. Di antaranya jengkol dan petai yang baru-baru ini diekspor perdana ke Jepang.

Manfaatkan KITE, PT Sukses Komerindo Lepas Ekspor Perdana Sarung Tangan ke Australia

Hal itu, diungkapkap oleh Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Karo-karo ketika berbincang dengan VIVA, dikutip Jumat, 3 September 2021. Ia mengatakan, setiap komoditi pertanian yang tembus pasar ekspor, memiliki nilai ekonomi yang lebih diraih para petani di Kabupaten ini.

"Itu jengkol dan petai dari beberapa kecamatan di Kabupaten Karo. Dengan ada nilai ekonomi lebih, akan menjadi perhatian kita ke depannya," jelas Metehsa.

Perkuat Sinergi dan Pertumbuhan Ekonomi, Bea Cukai Jalin Koordinasi dengan Pemerintah Daerah

Matehsa mengaku terlebih dahulu, pihak Dinas Pertanian Kabupaten Karo sedang memantau aktivitas ekspor jengkol dan petai beberapa bulan ke depan. Bila pengiriman komoditi ini terus terjadi. Pasti akan menjadi rencana khusus dalam budidaya tanaman jengkol dan petai.

Baca juga: Kadin Indonesia dan UEA Kolaborasi Genjot Perdagangan hingga UMKM

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh, BI Pede Pertumbuhan Sepanjang 2024 di 5,5 Persen

"Kita mau lihat dulu bagaimana pasar jengkol ini ke depannya," sebut Matehsa.

Matehsa menjelaskan, tidak ada petani yang khusus membudidayakan tanaman jengkol dan petai. Petani hanya menanam jengkol dan petai di ladang dengan jenis tanaman yang lainnya.

"Karena, ada nilai lebih kita akan memberikan pembinaan kepada petani kita untuk bagaimana memproduksi jengkol dan petai ini, lebih baik ke depannya," sebut Matehsa.

Matehsa juga mengetahui baru tahu bahwa jengkol dan petai di ekspor ke Jepang untuk dijadikan bahan baku untuk memproduksi es krim. Jadinya, sudah memiliki pasar tersendiri di Jepang terhadap komoditi tersebut.

"Karena selama ini, tidak tahu dijadikan apa jengkol dan petai ini di Jepang. Rupanya, untuk bahan baku es krim. Selama ini, untuk lalapan maupun direndang, sekarang sudah bisa jadi bahan baku untuk es krim," ucap Matehsa.

Matehsa mengatakan,  jengkol dan petai asal Kabupaten Karo hanya dijual dan dipasarkan lokal di Sumatera Utara atau antar provinsi saja. Sekarang, komoditi sudah menembus pasar ekspor di Jepang.

Kabupaten Karo sendiri, merupakan daerah penghasil komoditi pangan dan buah, seperti cabai, kentang, wortel, kol, jeruk, hingga kopi dan lain-lainya. Untuk pemasaran hasil pertanian untuk mencukupi pasokan kebutuhan pokok di Kota Medan, sejumlah daerah di Sumut hingga sejumlah provinsi di Indonesia. 

Kemudian, hasil pertanian ini juga menjadi salah penyumbang ekspor di Sumut yang lumayan dengan pasar ekspor di Asia hingga Eropa.

"Kita dari pemerintah akan terus mendorong untuk kesejahteraan petani melalui ekspor. Produk unggulan pertanian kita di ekspor adalah kentang dan lainnya," kata Matehsa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya