- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sedikit menguat pada perdagangan Rabu, 13 Oktober 2021. Rupiah masih mampu bergerak di kisaran bawah Rp14.220 per dolar AS.
Di pasar spot, hingga pukul 09.20 WIB rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.215 per dolar AS. Menguat 0,02 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.217 per dolar AS.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir berada di level Rp14.217 per dolar AS, melemah dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.210 per dolar AS.
Baca juga: Ayo! Intip Cara Dapat Promo Listrik 'Super Dahsyat' PLN
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, sentimen pelaku pasar uang yang memengaruhi pergerakan rupiah hari ini masih dipicu faktor eksternal.
"Melonjaknya harga energi, dan dampak inflasinya, juga membuat Federal Reserve AS kemungkinan akan memulai pengurangan aset seperti yang direncanakan pada November 2021 dan menaikkan suku bunga pada 2022," ujarnya.
Harga komoditas-komoditas tersebut khususnya di sektor energi mengalami lonjakan karena permintaan yang tinggi. Ini dianggap dapat terus mendukung surplus neraca perdagangan Indonesia.
Meski demikian beberapa kalangan pelaku pasar juga memperhatikan bahwa krisis energi ini juga berpotensi berdampak pada ekonomi Indonesia karena bisa menekan perekonomian global.
Di sisi lain, tingkat imbal hasil (yield) surat utang AS yakni US Treasury bertenor 10 tahun juga tercatat turun dari sebelumnya berada di kisaran 1,6 persen, kini ke posisi 1,57 persen.
Dengan berbagai perkembangan ini Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan masih akan terus bergerak fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.190-Rp14.230.