- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Nilai tukar rupiah terkoreksi sejalan dengan penguatan dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama global lainnya.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp14.183 per Senin 25 Oktober 2021. Posisi rupiah tercatat melemah 21 poin dari kurs sebelumnya, yang berada di level Rp14.162 pada perdagangan Jumat 22 September 2021.
Sementara itu, perdagangan di pasar spot pada Selasa 26 Oktober 2021 hingga pukul 10.38 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.148 per dolar AS, atau turun 71 poin dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.077 per dolar AS.
Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
- U-Report
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro menjelaskan, rupiah pada perdagangan di awal pekan ditutup terdepresiasi sebesar 0,3 persen menjadi 14.158, dan bergerak pada kisaran 14.158 dan 14.190.
Sementara itu, pada saat yang bersamaan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun kembali turun, kali ini sebesar 1,4 bps menjadi 6,05 persen.
"Pelemahan rupiah disebabkan oleh penguatan dolar AS terhadap beberapa mata uang lainnya," kata Andry dalam riset hariannya, Selasa 26 Oktober 2021.
Andry menambahkan, indeks dolar AS kemarin mengalami rebound ke posisi 93,726, sedangkan imbal hasil UST tenor 10 tahun kemarin turun ke posisi 1,633 persen.
Hari ini, menurutnya belum akan banyak sentimen dari dalam negeri, dan pasar akan mengamati perkembangan global terutama terkait dengan pergerakan indeks dolar AS, imbal hasil UST, dan harga-harga komoditas.
"Rupiah terhadap dolar AS diprediksi berada pada interval Rp14.133 sampai Rp14.198," ujarnya.
