Intip Kecanggihan Rangkaian Kereta Cepat yang Bakal Masuk RI Juni 2022

Trainset Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Sumber :
  • Dok. KCIC

VIVA – Rangkaian kereta atau Electric Multiple Unit (EMU) untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah memasuki tahap produksi di pabrik China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang yang berada di Qingdao, China. Pembuatannya dipastikan dengan sistem manajemen mutu terstandarisasi internasional ISO 9001. 

KCIC Minta Maaf Kecepatan Whoosh Dikurangi karena Hujan Deras

Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan, EMU Mulai diproduksi sejak akhir Mei 2021. Kereta tipe CR400AF ini pun disebut memiliki teknologi canggih dan modern, serta penggunaan energi yang rendah sehingga sangat ramah lingkungan. 

Menurutnya, Tipe EMU ini juga memiliki fitur safety keselamatan yang sudah diperkuat dan paling muktahir. Dengan bantuan dari Operation Command Center (OCC), EMU ini juga dihubungkan dengan peralatan pemantau bahaya akibat gejala alam, di antaranya curah hujan tinggi, angin kencang, gempa bumi, serta objek asing dan tahan api. 

Proyek Kereta Cepat Dilanjutkan Sampai Surabaya, Luhut Bentuk Tim Percepatan dengan China

“Kereta yang digunakan lebih cepat dari kereta (Cepat) konvensional yang sudah ada, lebih modern. Termasuk dilengkapi dengan monitoring system di dalam kabinnya, seperti monitoring pantograf, suhu ruangan, tegangan dan arus listrik, status pintu di tiap kereta dan lain sebagainya. Selain itu Material EMU dibuat fire resistance atau tahan api menyesuaikan standard yang ada,” ujar Dwiyana dikutip dari keterangannya, Senin, 1 November 2021.

Tak hanya itu, dia menjelaskan bahwa EMU untuk KCJB dirancang mampu meminimalisir getaran dan kebisingan. Dengan begitu penumpang dapat merasakan pengalaman menaiki kereta yang dapat melaju hingga kecepatan operasi 350 km per jam dengan nyaman (Kecepatan desain 400 km per jam).

Erick Beberkan Alasan Stasiun Kereta Cepat Karawang Belum Beroperasi 

“Kebisingan dan getaran EMU yang digunakan untuk rangkaian kereta cepat berada di level yang paling rendah atau minimum,” jelasnya.

Baca juga: Genjot Pemulihan, Para Pemimpin Dunia Cari Cara Perkuat Rantai Pasok

Lebih lanjut dia mengungkapkan, kenyamanan di dalam kereta cepat itu dapat terjadi karena pengadopsian dari teknologi canggih dari Bogie. Yang menggunakan sistem suspensi terdiri dari suspensi primer menggunakan cylindrical helical spring dan suspensi sekunder menggunakan air spring serta dilengkapi dengan peredam. 

Sistem dan teknologi comfort index beserta stability index itu pun dipantau dengan sangat ketat aplikasi dan penerapannya. 

Selain itu dia menambahkan, kecanggihan EMU KCJB juga dapat ditemukan pada sistem pengoperasiannya yang sudah menggunakan teknologi Automatic Train Protection (ATP). Hal itu sesuai dengan standar yang disyaratkan dalam kereta kecepatan tinggi dan juga standar Tiongkok dan dunia. 

"Sistem ini sudah terbukti mampu menunjang keselamatan dan diakui oleh industri kereta cepat dunia," tambahnya.  

Dibalik kecanggihan tersebut, dia memastikan, desain EMU ini digunakan pada KCJB memiliki muatan lokal. Pada desain eksterior, EMU untuk proyek KCJB memiliki warna merah dan silver dengan bentuk luar yang sekilas mirip Komodo

Hal ini tercermin pula di eksterior EMU KCJB yang menggunakan motif corak segitiga yang merepresentasikan sisik Komodo. Warna merah pada desain eksterior EMU mengambil inspirasi dari warna Merah Putih bendera kebangsaan Indonesia. 

Trainset Kereta Cepat Jakarta-Bandung tipe CR400AF.

Photo :
  • Dok. KCIC

Sehingga, warna merah pada dinding samping dan bagian depan yang bergerak saat EMU KCJB melaju, akan mengingatkan pada bendera yang berkibar. Serta memupuk rasa bangga pada tonggak sejarah transportasi massal modern yang pertama di Asia Tenggara ini.

Muatan lokal lain yang diangkat adalah Batik Mega Mendung. Batik Mega Mendung dipilih karena rute KCJB melewati area Jawa Barat yang salah satu motif khasnya adalah Batik Mega Mendung. Batik Mega Mendung ini dapat dilihat pada panel di kursi penumpang yang ada di setiap kelasnya.  

Lebih lanjut Dwiyana mamaparkan, rangkain kereta cepat ini akan dibagi menjadi beberapa kelas, mulai dari VIP class, first class, hingga second class dengan jarak tempat duduk yang nyaman. Lalu, terdapat pula dining car, fasilitas untuk difabel, charging port, sampai luggage storage.

Dia menegaskan, EMU untuk proyek KCJB juga didesain ramah untuk para penyandang disabilitas. EMU didesain dengan memiliki tempat penyimpanan kursi roda, toilet disabilitas hingga tempat duduk khusus disabilitas. 

Menurutnya, sesuai dengan rencana EMU akan disiapkan 11 rangkaian kereta untuk melayani penumpang KCJB. Saat ini, rangkaian kereta api cepat tersebut masih dalam tahap produksi dan direncanakan tiba di Indonesia pada Juni 2022. 

Di samping produksi EMU, Dwiyana menyebutkan bahwa pihaknya sedang disiapkan SDM operasi dan maintenance, sebagai bentuk persiapan dalam tahapan operation maintenance readiness. Termasuk juga mempersiapkan Regulasi, SOP dan Peraturan Menteri dengan Kementerian Perhubungan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya