RI Dapat Investasi UEA Rp633 Triliun, Bahlil: Bukan Kaleng Kerupuk

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menjelaskan apa saja yang berhasil didapatkan oleh Pemerintah usai menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Uni Emirat Arab (UEA) beberapa waktu lalu.

BTN Pastikan Dana Investasi Nasabah Tak Hilang, Ini Penjelasannya

Dia mencatat, nilai investasi yang berhasil dibawa pulang Kementerian Investasi/BKPM dari agenda itu totalnya mencapai hingga US$44,6 miliar, atau setara dengan Rp633,32 triliun dengan asumsi kurs Rp14.200 per US$.

"Jadi jelas ini sangat menguntungkan, karena baik dari Eropa maupun negara-negara lainnya sudah mulai berinvestasi di Indonesia," kata Bahlil dalam telekonferensi, Kamis 11 November 2021.

Bahlil Ungkap Wilayah Ini Bakal Paling Kecipratan Manfaat Ibu Kota Pindah ke IKN

Bahlil menegaskan, capaian angka yang berhasil diraih Indonesia tersebut bukan lah jumlah angka investasi 'kaleng kerupuk'. Sebab, harus diakui bahwa total nominal yang berhasil didapat memang terbilang sangat besar untuk ukuran sebuah investasi.

"Ini bukan angka (investasi) kaleng kerupuk. Ini angka yang akan kita handle," katanya.

Setelah Banjir Bandang, UEA Kini Dilanda Badai hingga Hujan Es

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Photo :
  • Dokumentasi Kementerian Investasi.

Baca juga: Jokowi: Jangan Pelihara Mental Inlander

Dia juga merinci bahwa tipikal investasi dari UEA biasanya berfokus pada tiga poin, yaitu investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT), dan investasi terkait industri yang berbasis pengelolaan lingkungan yang baik.

"Serta investasi dengan format kolaborasi yang baik," ujar Bahlil.

Dengan capaian yang berhasil diraih pihaknya tersebut, Bahlil mengaku optimis bahwa ke depannya aspek kepercayaan para investor Uni Emirat Arab (UEA) untuk berinvestasi di Indonesia juga akan semakin baik lagi.

Dia mengatakan bahwa hal itu antara lain juga didukung dengan adanya implementasi pelaksanaan Undang-undang Cipta Kerja, yang turut memudahkan proses-proses pelaksanaan investasi di Tanah Air.

"Dan Indonesia ini sudah berubah pascaberlakunya UU Cipta Kerja. Ada rasa kepastian, transparansi, dan kecepatan (proses pelaksanaan investasi) yang juga mulai tampak. Jadi kita memang harus bekerja sama-sama karena ini bukan lah pekerjaan yang mudah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya