Ekspansi Bisnis Syariah di Jambi, BTN Bidik Tambah Aset Rp33,5 M

Pemandangan Sungai Batanghari di Kota Jambi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

VIVA – Unit Usaha Syariah (UUS BTN) melanjutkan ekspansinya di pulau Sumatera dengan membuka Kantor Cabang Syariah (KCS) di Jambi. KCS ke-28 ini menjadi bagian dari komitmen BTN untuk memperluas pembiayaan syariah di Indonesia. 

Apindo Usul di Kabinet Prabowo-Gibran Ada Kementerian Perumahan dan Perkotaan

Kepala Divisi Sharia Business Division Alex Sofjan Noor mengungkapkan, Jambi menjadi salah satu provinsi yang dibidik BTN untuk mengembangkan pembiayaan syariah karena Jambi salah satu provinsi yang tangguh perekonomiannya di tengah pandemi dalam 2 tahun terakhir.

"Sehingga sangat potensial bagi BTN Syariah,” kata Alex usai peresemian pembukaan KCS Jambi, di Kota Jambi, Kamis, 23 Desember 2021, dikutip dari keterangannya.

BI dan MUI Teken Kerja Sama Pengembangan Pasar hingga Digitalisasi Pengelolaan Syariah

Dia menjabarkan, potensi tersebut terbaca dari pertumbuhan ekonomi Jambi yang menduduki urutan kedua di Sumatera yaitu sebesar 6,11 persen. Catatan positif itu pun didukung diantaranya oleh produksi pertambangan migas dan batu bara triwulan III 2021 mengalami peningkatan signifikan.  

Selain itu, yang menjadi alasan terkuat BTN Syariah mau bersaing dengan 31 Bank di Provinsi Jambi, menurut Alex adalah sektor properti yang berkembang pesat.

OJK dan MUI Sepakat Perkuat Sektor Jasa Keuangan Syariah hingga Perlindungan Konsumen

BTN Syariah ekspansi bisnis di Jambi.

Photo :
  • Dokumentasi BTN.

“Berdasarkan catatan Bank Indonesia, terdapat perubahan tren di Jambi, di mana yang tadinya masyarakat menyimpan dana di bank saat ini malah mengalihkan ke investasi properti. Ditambah lagi, selama masa pandemi ini banyak pengembang yang memberikan kemudahan dan diskon, sehingga mempermudah orang yang ingin membeli properti,” kata Alex.

Trend tersebut menjadikan BTN Syariah menjadi salah satu penyedia perumahan terbanyak di Jambi yakni sebanyak 2.116 Unit. Selain faktor tersebut,  penurunan Level PPKM di Kota Jambi menjadi level 2 memberikan peluang pengembang bisnis perumahan di Jambi khususnya untuk penjualan perumahan komersil. 

Para pengembang perumahan komersil berupaya mendongkrak penjualan melalui gimmick marketing seperti program promo dan sebagainya. Sementara itu, perbankan pun berlomba menawarkan bunga murah untuk menggaet masyarakat.

“Kantor cabang Syariah kami di Jambi akan menangkap potensi KPR-BTN dan kredit komersil dari 53 pengembang  yang telah mendapatkan kredit konstruksi dari BTN,“ kata Alex. 

Selain itu, ke depan bisnis properti juga dianggap makin prospektif karena banyaknya pelaku yang masuk pada industri properti. Hal itu menandakan adanya permintaan terhadap kebutuhan rumah itu sendiri di Kota Jambi. 

“Tidak hanya pembiayaan perumahan (KPR) , kami juga serius menggarap produk pembiayaan komersial meliputi kredit Konstruksi, Modal Kerja dan Investasi BTN iB,” tegas Alex.

Lebih lanjut dia menjabarkan, KCS Jambi ditarget dapat meraup aset sebesar Rp33,5 miliar pada  2022. Dan, target penyaluran kredit consumer dapat menembus Rp29,5 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya