Dipimpin Gus Yahya, Erick Thohir Yakin NU Bakal Genjot Ekonomi Syariah
- Infokom Banser JakSel
VIVA – Menteri BUMN yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Erick Thohir, mengucapkan selamat kepada KH Yahya Staquf (Gus Yahya). Atas, terpilihnya sebagai Ketua Umum PBNU dalam Muktamar yang berlangsung di Lampung, Jumat, 24 Desember 2021.
Tak lupa, Erick juga mengucapkan terima kasih kepada Kiai Said Aqil Siradj, yang selama dua periode telah membawa PBNU berkembang pesat. Khususnya di bidang ekonomi syariah.
Erick pun mengaku optimistis bahwa Gus Yahya akan melanjutkan prestasi Kiai Said di PBNU. Demi membawa kemaslahatan bagi umat, bangsa, dan negara.
"Sebagai bagian dari umat, saya ucapkan terima kasih pada Kiai Said yang selama ini telah menyumbangkan sumbangsih besar, khususnya pada perkembangan perekonomian syariah," kata Erick dalam keterangan tertulis, Jumat, 24 Desember 2021.
"Dan selamat kepada Gus Yahya yang akan melanjutkan ikhtiar yang sudah dirintis Kiai Said," ujarnya.
Erick menjelaskan, Gus Yahya yang tak lain adalah murid Kiai Said Aqil akan terus menjadikan PBNU sebagai organisasi yang menjadi pilar kemajuan bangsa dan negara. Dengan warisan budaya serta tradisi yang dimiliki, NU di bawah Gus Yahya akan menjadi pilar penting dalam mengembangkan perekonomian syariah.
Gus Yahya Cholil Staquf
- VIVA/M Ali Wafa
"Insya Allah NU akan terus sukses berkat pondasi dari Kiai Said dan kini dilanjutkan oleh Gus Yahya. Sejarah telah mencatat NU selalu menjadi mercusuar kemajuan umat, bangsa, dan negara, terutama dalam ekonomi syariah," kata Erick.
Sebagai Ketua MES, Erick mengakui bahwa peran vital PBNU dalam mendorong kemajuan ekonomi umat. Kini, di bawah kepemimpinan Gus Yahya yang memiliki latar belakang keilmuan dan budaya yang sanadnya tak terputus dari para pendiri PBNU, Erick yakin kontribusi besar PBNU akan berlanjut.
"Saya mengenal sosok Gus Yahya yang memiliki basis intelektualitas, budaya, serta tradisi kuat, layaknya pula Kiai Said yang sama-sama menghidupkan pemikiran Gus Dur dalam membesarkan ekonomi keumatan," ujarnya.
