Pendingin Pabrik Tepung Ini Pakai Limbah Gas Buang, Bisa Irit Miliaran

Ilustrasi pabrik
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pabrik tepung PT Bungasari Flour Mills Indonesia menggandeng PT Benua Green Energy untuk pengerjaan proyek perdana pemanfaatan limbah gas buang. Hal itu dilakukan, guna mengurangi konsumsi listrik melalui peningkatan efisiensi energi.

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha Buka-bukaan Kondisi Industri Padat Karya

Presiden Direktur Bungasari Budianto Wijaya menyatakan, langkah ini dilakukan Bungasari untuk memperkuat komitmen penerapkan budaya ramah lingkungan. demi menekan potensi bahaya pemanasan global serta menciptakan harmonisasi dalam struktural pembangunan berkelanjutan pada segi lingkungan.

"Bungasari memiliki tanggung jawab untuk terus mendorong terbentuknya industri ramah lingkungan di semua kantor dan pabrik. Kami juga berkepentingan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan sosial yang bersentuhan dengan kegiatan usaha serta di lingkungan sekitar Bungasari," kata Budianto, di Jakarta, dikutip dari keterangannya Jumat, 4 Februari 2022.

Kenaikan Cukai Picu Turunnya Produksi Rokok dan Penerimaan Negara

Dia mengatakan, langkah awal Bungasari dalam memajukan ekonomi Indonesia yang berpijak pada perlindungan lingkungan, dimulai pada September 2021. Melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap, di pabrik terbarunya di Medan, Sumatra Utara.

"Kemudian pada akhir Januari 2022 dilanjutkan dengan proyek sistem pendingin ramah lingkungan dengan pemanfaatan limbah gas buang di Cilegon, Banten, dengan nilai investasi sebesar Rp14,12 miliar," ungkap Budianto.

Tekan Emisi Karbon, Kementerian Investasi dan VKTR Hibahkan 3 Bus Listrik ke UGM

Sementara, Chief Executive Officer PT Benua Green Energy Ravi Desai menjelaskan, prinsip kerja mesin chiller ini adalah menggunakan gas buang dari gas engine yang biasanya terbuang percuma. Kemudian dimanfaatkan untuk membuat chiller dengan menggunakan sistem absorption chiller

"Dengan sistem ini, Bungasari memanfaatkan energi dari gas buang engine menjadi chiller, yang dapat dijadikan pendingin ruangan, sekaligus menggantikan sistem pendingin ruangan yang sebelumnya menggunakan AC konvensional," jelasnya.

Bungasari.

Photo :
  • Dokumentasi Bungasari.

Selain itu, lanjut Ravi, dengan menyerap energi listrik exhaust gas flow rate (wet) yang dimanfaatkan sekitar 18.273 kg per jam dari pemanfaatan gas buang ini, Bungasari dapat melakukan pengurangan emisi CO2 (CO2 footprint) sekitar 570 ton per tahun, dibandingkan jika menggunakan AC konvensional dengan sumber listrik.

Menurutnya, nilai penghematan yang didapat Bungasari melalui pemanfaatan gas buang selama satu tahun diperkirakan mencapai Rp3,15 miliar. 

"Untuk skala jangka panjang hingga 20 tahun mendatang, Bungasari diperkirakan mendapat keuntungan penghematan sebesar Rp62,67 miliar," kata Budianto. 

Sebagai informasi, instalasi serta perampungan proyek Multi Energy Chiller ini memakan waktu sekitar setengah tahun, pascapenandatangan kontrak kerja dengan Bungasari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya