Kartu Prakerja Berperan Penting saat Pandemi, Ini Penjelasan Airlangga

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenko Ekonomi.

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, Kartu Prakerja secara ilmiah telah terbukti memberikan dampak positif terhadap peningkatan kompetensi, produktivitas, kebekerjaan, kewirausahaan, dan pendapatan para penerimanya. Hal itu sangat penting di tengah Pandemi COVID-19 saat ini.

Menggenggam Kilau Emas, Kisah Inspiratif Yoki Hardian Tenggara

Selain itu, kata Airlangga, Pra Kerja juga berdampak positif terhadap untuk mendorong ketahanan pangan, ketahan finansial, serta menjadi bagian dari program inklusi keuangan.

"Capaian tersebut memperlihatkan bahwa ini berhasil, Kartu Prakerja menjalankan kunci selama Pandemi COVID-19, yaitu meningkatkan keterampilan dan menjaga daya beli masyarakat," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers Kartu Prakerja 2022, Kamis, 17 Februari 2022.

Jokowi Tunjuk Menko Airlangga Jadi Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD, Intip Tugasnya

Airlangga melanjutkan, paket Kartu Prakerja yang berupa pelatihan dan insentif adalah sebuah inovasi program Pemerintah dalam merespons secara cepat atas dampak daripada pandemi COVID 19. Sekaligus, mencegah bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau mereka yang memerlukan untuk merespons tantangan masa kini, termasuk distrupsi akibat digitalisasi.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Photo :
  • Zoom Meeting/Anisa Aulia
Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Ekonomi Sirkular

Adapun pada nilai pretest dan postest mengalami peningkatan dari peserta Kartu Prakerja. Jika sebelumnya nilai pretest menunjukkan 53, postestnya meningkat menjadi 68. Dari peningkatan tersebut menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan bagi para peserta Kartu Prakerja.

"Tentu saya berharap bahwa 11 juta alumni yang mengikuti dari seluruh Indonesia untuk terus belajar, untuk terus menambah pengetahuan, berlatih, mempraktikkan ilmu yang dipelajari agar tentunya bisa menjadi pekerja yang baik, atau tentunya menjadi wiraswasta yang dapat diandalkan,” ujarnya.

Sementara itu lanjut dia, Pemerintah sejak 11 April 2020 mencatat, penerima Kartu Prakerja mencapai 11,4 juta dari 22 gelombang pendaftaran. Dan, 87 persen penerimanya belum pernah mengikuti pelatihan sebelumnya.

"Dan hasil feedback evaluasi yang diberikan mereka, mereka rata-rata mencapai 4,9 dari angka maksimum 5. Artinya, Kartu Prakerja sesuai dengan minat, kebutuhan, dan juga harapan daripada peserta program," imbuh Airlangga.

Sementara itu gelombang 23 tahun ini, Kartu Prakerja memiliki kuota sebanyak 500 ribu orang untuk minggu pertama. Pemerintah akan memberikan keberpihakan untuk 220 Kabupaten atau Kota yang direncanakan untuk dilakukan penurunan kemiskinan ekstrem.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya