Dampak Rusia Invasi Ukraina, IHSG Ditutup Memerah

Tank Rusia bergerak ke kota di Timur Ukraina.
Sumber :
  • ANTARA/Reuters/Carlos Barria/as

VIVA – Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 102 poin atau 1,48 persen di level 6.817 pada perdagangan hari ini, Kamis 24 Februari 2022.

Di Forum Parlemen MIKTA, Puan Ingatkan Krisis di Gaza Berdampak pada Stabilitas Global

Pada penutupan kali ini, tercatat ada 109 saham yang mengalami penguatan, 492 saham melemah, dan 82 saham yang stagnan. Sementara, transaksi perdagangan tercatat mencapai Rp21,08 triliun, dari 31,5 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Ekonom Senior PT Samuel Sekuritas Indonesia, Fikri C. Permana mengatakan, IHSG terkena efek negatif invasi Rusia ke Ukraina pada hari ini 24 Februari 2022. Namun, ada beberapa fakta yang perlu dipahami di tengah ancaman perang tersebut.

Rusia Ngamuk dan Ancam Serang Instalasi Militer Inggris, Apa Sebabnya?

Baca juga: Roy Suryo Sindir Menag Contohkan Suara Masjid dengan Gonggongan Anjing

"Invasi Rusia dilakukan di dua daerah yang selama ini memang telah dikuasai separatis pro-Rusia. Layaknya invasi Crimea di 2014, invasi kali ini juga berdampak lokal, antara Rusia-Ukraina saja," kata Fikri kepada media, Kamis 24 Februari 2022.

Dibuka menguat, IHSG Ditopang Sentimen Positif Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024

Dengan pertimbangan tersebut, Fikri menilai bahwa hubungan ekonomi langsung Indonesia dengan Rusia dan Ukraina relatif kecil. Hal itu terlihat dari hubungan dagang atau ekspor-impor, maupun nilai investasi Indonesia dengan Rusia dan Ukraina pada 2021 yang jumlahnya lebih kecil dari 1 persen.

"Capital inflow asing di pasar saham Indonesia terus melaju kencang, mencapai Rp15,42 triliun sejak 1 Februari hingga 23 Februari 2022, walaupun tensi Rusia-Ukraina meningkat," ujar Fikri.

Ilustrasi IHSG

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Selain itu, kurs rupiah juga tercatat stabil pada level Rp14.200-Rp14.400 per dolar AS. Hal itu juga karena net buy investor asing tadi, di mana bahkan jika indeks dolar AS tidak naik, rupiah masih bisa terapresiasi lagi.

Karenanya, lanjut Fikri, fundamental ekonomi Indonesia yang baik, khususnya karena didorong pemulihan ekonomi yang diindikasikan dengan Indeks Kepercayaan Konsumen dan Penjualan Eceran pada Januari 2022 yang mencapai level tertinggi sejak awal pandemi.

"Dengan demikian, kami juga menilai efek perang Rusia-Ukraina terhadap pasar modal Indonesia akan bersifat temporer, dan lebih menyebabkan perilaku berhati-hati di pasar," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya