Sinar Mas Land Ungkap Tiga Fokus Utama Pembangunan Smart City

Ilustrasi kota pintar (smart city).
Sumber :
  • dw

VIVA – Adanya kawasan hijau dapat mewujudkan kota berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup orang-orang yang tinggal di dalamnya. Hal tersebut lah yang menjadi salah satu fokus tujuan pembangunan kota pintar atau smart city.

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

Chief Digital Tech Ecosystem and Development Sinar Mas Land Irawan Harahap mengatakan, pihaknya turut mendorong terciptanya smart city di Indonesia. Setidaknya ada tiga tujuan Sinar Mas Land membangun smart city, yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan.

Irawan menjabarkan, terkait dengan aspek sosial pengembang perkotaan harus melihat dan memperhatikan penduduk yang tinggal dan pengunjung yang datang ke calon daerah smart city tersebut. Sehingga, saat kota pintar tersebut terwujud, baik penduduk maupun pengunjung dapat melakukan aktivitas sosial dengan nyaman, berkolaborasi, serta bersinergi.

Sri Mulyani Ungkap Pembangunan IKN Sudah Sedot APBN Rp 4,3 Triliun

Smart city juga harus bisa menumbuhkan ekonomi. Karena memang sudah ada investasi di lingkungan smart city,” kata Irawan dalam acara Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2022, dengan tema ‘Building Digital City’ secara virtual, Selasa, 5 April 2022.

Irawan mengatakan,, dalam membangun smart city pengembang juga harus memperhatikan lingkungan sekitar. Dalam pembangunan BSD City yang diinisiasi oleh Sinar Mas Land misalnya, kawasan yang berada di Tangerang Selatan tersebut hanya memiliki 35 persen area pembangunan. Sementara, luas kawasan jalan dan hijau mencapai 65 persen.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Kawasan Digital Hub di BSD City, Tangerang, Banten.

Photo :
  • Sinas Mas Land

Lebih lanjut menurutnya, untuk mendukung tiga tujuan pembangunan smart city, pengembang juga harus melakukan strategi yang tepat. Mulai dari membangun sumber daya manusia atau menemukan orang-orang berbakat untuk mengembangkan kota pintar, memperkuat sisi infrastruktur seperti fiber optic untuk internet, air dan listrik, hingga konektivitas area pejalan kaki.

“Pembangunan suatu kota adalah bagaimana kita mengelola stakeholders, anak sekolah, ibu rumah tangga, pemilik bisnis, pengunjung. Kita harus mengaplikasikan teknologi untuk membantu mereka. Untuk menjembatani kebutuhan dari tiap stakeholder ini,” jelas Irawan.

Namun Irawan menegaskan, pembangunan sebuah smart city tidak bisa hanya dilakukan sendiri oleh pengembang swasta. Melainkan, harus dilakukan bersama-sama dengan berbagai pihak, terutama pengembang teknologi.

“Untuk membangun infrastruktur smart city itu enggak murah, jadi kita perlu mitra untuk berkolaborasi, bagaimana cara memonetisasinya. Lalu, ketika kita membangun smart city seperti green initiative, kita perlu dukungan Pemerintah," ungkapnya. 

"Sekarang kan sudah ada obligasi hijau dan insentif pajak. Jadi kami harap ada insentif bagi kami yang melakukan pembangunan kota dan manusianya,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya