BTN Raup Laba Bersih Rp774 Miliar di Kuartal I-2022, Ini Pendorongnya

Direksi BTN.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) membukukan laba bersih senilai Rp774 miliar di sepanjang kuartal I-2022. Jumlah itu melonjak 23,89 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp625 miliar.

Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Makin Berkembang

Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo menjelaskan, pertumbuhan laba bersih BTN itu ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit. Kemudian, pengelolaan aset kredit bermasalah, efisiensi biaya dana, dan operasional. 

"Transformasi digital yang dirancang sejak dua tahun terakhir juga mulai memberikan dampak positif dalam bentuk akuisisi nasabah baru, perluasan akses pasar, dan produktivitas karyawan," kata Haru dalam keterangan tertulis, Jumat 22 April 2022.

BUMN Indonesia Re Gandeng Akademisi untuk Lahirkan Talenta Muda di Industri Asuransi

Dia menambahkan, perbaikan di banyak aspek juga membuat indikator kinerja keuangan berada dalam tren positif. Ditinjau dari sisi topline maupun bottom line, kinerja BTN diakui Haru tumbuh menggembirakan.

"Pencapaian ini berkat bisnis model dan implementasi strategi yang tepat. Ke depan kami tetap optimistis karena ekonomi semakin pulih seiring berakhirnya pandemi," ujarnya.

LPS Sudah Jamin 99,94 Persen Rekening Nasabah Bank Umum

Haru menjelaskan, keberhasilan pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional telah berdampak positif terhadap penyaluran kredit, termasuk ke sektor perumahan. Sepanjang periode Januari-Maret 2022, Bank BTN berhasil menyalurkan kredit mencapai Rp277,13 triliun, atau meningkat 6,04 persen dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp261,34 triliun.

Penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal I-2022. Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Maret 2022 mencapai Rp248,57 triliun.

Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal I-2022 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp134,04 triliun, arau tumbuh 9,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp122,96 triliun. Sedangkan KPR Non-Subsidi tumbuh 5,16 persen menjadi Rp84,28 triliun pada kuartal I-2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp80,14 triliun.

"Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) kami terus membaik. NPL Gross di level 3,6 persen, lebih rendah dari sebelumnya di level 4,25 persen. Sedangkan NPL Nett sebesar 1,28 persen, turun dari posisi 1,94 persen," kata Haru.

Direktur Utama Bank BTN, Haru Koemahargyo.

Photo :
  • Dokumentasi BTN.

Kenaikan kredit berdampak pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh 28,81 persen pada kuartal I-2022, menjadi Rp3,57 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,77 triliun.

Lonjakan NII tersebut membuat rasio net interest margin (NIM) BTN juga mengalami kenaikan dari 3,31 persen pada akhir Maret 2021, menjadi 4,29 persen di kuartal I-2022. Menurut Haru, meski rasio NPL mengalami perbaikan, Bank BTN pada kuartal I-2022 tetap menaikkan rasio cadangan atau coverage ratio menjadi 146,73 persen dari 115,93 persen pada kuartal I-2021. 

"Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), pada kuartal I-2022 perolehan BTN mencapai Rp290,53 triliun. Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp128,26 triliun atau naik sebesar 13,85 persen dibandingkan akhir Maret 2021 sebesar Rp112,66 triliun," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya