- Times of India
VIVA – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak telah menyebar ke sejumlah wilayah di Tanah Air. Akankah wabah ini memengaruhi harga daging di pasaran?
Saat dikonfirmasi, Ketua Umum Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), Asnawi menjelaskan, sampai saat ini belum ada dampak dari merebaknya wabah PMK tersebut terhadap kenaikan harga daging.
Dia memastikan, saat ini harga jual daging khususnya di pasar wilayah Jabodetabek belum terjadi perubahan harga yang signifikan.
"Kalaupun ada perubahan harga itu dikarenakan adanya penyesuaian keadaan, di mana 93 persen pasokannya dipenuhi oleh sapi-sapi eks-impor. Andaikata ada sapi lokal pun orientasinya tidak lebih dari 7 persen," kata Asnawi saat dihubungi VIVA, Kamis 12 Mei 2022.
Kepolisian dan dinas terkait di Jateng antisipasi penyakit mulut dan kuku.
- tvOne/ Teguh Joko Sutrisno
Saat ini harga daging sapi di pasaran dikabarkan memang sudah turun menjadi sekitar Rp140.000 hingga Rp150.000 per kilogram (Kg), atau lebih rendah jika dibandingkan saat menjelang Lebaran kemarin yang sempat mencapai Rp180.000 per kg.
"Harga daging pasca Idul Fitri itu saat ini justru melandai, meskipun belum balik ke posisi saat Januari yakni di Rp120.000 per kg," ujarnya
Asnawi juga mengaku sudah ada imbauan dari Kementerian Pertanian kepada para asosiasi pedagang daging terkait merebaknya wabah PMK ini.
"Sudah ada (imbauan dari Kementan). Yakni setiap asosiasi terkait diimbau untuk terlibat, dimana setiap sapi yang dibeli dan dibawa ke RPH (rumah pemotongan hewan) harus dalam kondisi sehat dan dipastikan tidak terkontaminasi virus PMK," ujar Asnawi.
Harga Bisa Naik Jelang Idul Adha
Saat ditanya apakah isu terkait merebaknya wabah PMK ini nantinya bisa berpengaruh terhadap harga jual daging menjelang Hari Raya Idul Adha, Asnawi pun tak membantah hal tersebut.
Sebab, ketika hewan-hewan itu diisolasi dan tidak diperbolehkan keluar untuk dijadikan dagangan hewan kurban, maka hal itu tentunya akan berpengaruh terhadap harga hewan kurban itu sendiri karena adanya keterbatasan pasokan.
"Apalagi kalau kita lihat kapasitas daya beli dan kemampuan masyarakat khususnya menengah ke bawah, pada umumnya mereka itu berorientasi bahwa harga beli kambing atau domba seharga Rp3.000.000 sampai Rp3.500.000, dan harga sapi sekitar Rp24,5 juta, atau setingkat dengan harga sapi jenis Sapi Bali atau Sapi Madura," ujarnya.
