BI Tahan Suku Bunga, Begini Dampaknya ke Investor Asing dan Rupiah

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • VivaNews/ Nur Farida

VIVA – Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate sebesar 3,5 persen. Keputusan itu diambil setelah dilakukan rapat pada 22-23 Juni 2022.

Dekranas Optimis Lestarikan Kerajinan Nasional Bisa Bantu Dongkrak Ekonomi

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menyebutkan, dengan kebijakan BI yang masih mempertahankan suku bunga acuan, maka spread atau selisih antara imbal hasil US treasury dan Surat Berharga Negara (SBN) semakin menyempit.

“Karena BI masih menahan suku bunga acuan maka spread antara imbal hasil US treasury tenor 10 tahun sebesar 3,1 persen dan imbal hasil SBN 7,48 persen semakin menyempit,” ujar Bhima saat dihubungi VIVA, Jumat 24 Juni 2022.

InJourney Targetkan 50 Ribu Orang Kunjungi Borobudur saat Perayaan Waisak 2024

Ilustrasi investor pasar modal.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Bhima mengatakan, dengan spread yield yang semakin menyempit akan membuat investor cenderung mengalihkan dananya ke aset lainnya. Hal itu akan memicu terjadinya outflow atau modal keluar di pasar surat utang.

Cetak Laba Bersih 2023 Rp 6,8 Triliun, Jasa Marga Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

“Tekanan capital outflow akan mendorong pelemahan nilai tukar rupiah lebih dalam,” jelasnya.

Sebelumnya, BI mengumumkan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan di 3,5 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan rapat itu sejalan dengan pengendalian inflasi, menjaga stabilitas nilai tukar, dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Selain itu, kebijakan ini dilakukan karena merespons naiknya tekanan eksternal dan kondisi ekonomi global yang terjadi saat ini.

“Ke depan, ketidakpastian ekonomi masih akan tinggi dengan semakin mengemukanya risiko perlambatan ekonomi dan peningkatan inflasi global,” kata Perry, Kamis 23 Juni 2022.

Adapun selain mempertahankan suku bunga, BI juga memutuskan mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility tetap sebesar 4,25 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya