Jasa Raharja Sumbang Rp1,6 Triliun Laba BUMN Naik 1.000 Persen 2021

Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A Purwantono.
Sumber :
  • dokumentasi jasa Raharja.

VIVA – PT Jasa Raharja menegaskan ikut menyumbang perolehan laba BUMN yang meroket hingga 1.000 persen pada 2021. Hal itu diwujudkan dengan kinera positif PT Jasa Raharja di sektor asuransi Indonesia dan memberikan multiplier effect ke sektor transportasi.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Kinclong, Kinerja Bank Papan Siapa yang Jadi Juara?

Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta mengatakan, di tengah kondisi pemulihan ekonomi Indonesia yang terus bangkit dari terpaan pandemi COVID-19, capaian kinerja positif tersebut didorong keberhasilan PT Jasa Raharja dalam melakukan inovasi dan transformasi digital yang searah dengan kebijakan Kementerian BUMN.

“Laba merupakan bagian dari kinerja positif yang dicetak PT Jasa Raharja, yang ikut mendongkrak sektor perasuransian Indonesia, dan memberi dampak positif bagi sektor transportasi,” kata Rivan dikutip Senin, 27 Juni 2022. 

Pertamina Geothermal Energy Cetak Laba Bersih US$47,49 Juta Kuartal I-2024

Dia mengungkapkan, Hingga akhir 2021, Jasa Raharja membukukan perolehan laba sebesar Rp1,6 triliun atau naik 7,97 persen dibanding tahun 2020. Penopang utama pencetakan laba Jasa Raharja berasal dari pencapaian pendapatan, di mana berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp5,92 T tumbuh 4,58 persen.

Lebih lanjut menurut Rivan, akselerasi utama pertumbuhan laba Jasa Raharja terletak pada strategi bisnis perseroan. Yaitu, Accelerate, Gain, Integrate, Leverage dan Enhance atau AGILE.

Melonjak 52,93 Persen, Mayora Indah Raih Laba Bersih Rp 1,11 Triliun Kuartal I-2024

Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan Achmad Purwantono (kiri)

Photo :
  • Istimewa

Sehingga, pendapatan yang tercapai dan tumbuh bisa menciptakan efisiensi hingga Gain bisa diraih. Yaitu, inovasi pelayanan pada fungsi front liner sehingga bisa mencapai pendapatan yang optimal.

Dari sisi operasional kata dia, PT Jasa Raharja yang bekerja sama dengan 2.368 rumah sakit atau 95,91 persen dari rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan, telah menyerahkan santunan sebesar Rp2,41 triliun naik 3,2 persen dibandingkan tahun 2020.

Dia menegaskan, peningkatan jumlah penyerahan santunan tidak mengurangi kualitas layanan terhadap publik. Melalui transformasi digital proses layanan sasaran pelayanan seperti kecepatan penyelesaian santunan Meninggal Dunia (MD) menjadi 4 jam lebih cepat dari tahun 2020 atau hanya 1 hari 10 jam setelah tanggal kecelakaan.

"bahkan rata-rata kecepatan berkasnya 14 menit 58 detik, lebih cepat 4 menit ketimbang tahun," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya