Redistribusi Pupuk Disebut Dapat Cegah Krisis Pangan, Begini Alasannya

Buruh angkut memindahkan pupuk urea ke gudang Pupuk Kujang Lini III di Awipari, Tasikmalaya
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

VIVA – Ancaman krisis pangan menghantui dunia saat ini. Karena itu redistribusi pupuk bersubsidi menjadi program penyeimbang yang ditempuh Pemerintah dalam mengantisipasi krisis itu.

Daftar Harga Pangan 10 Mei 2024: Bawang Putih hingga Telur Ayam Naik

Sebab, kebijakan penyaluran pupuk urea dan NPK itu dilakukan dengan sangat selektif dan menyasar komoditas pangan strategis. Khususnya, yang mampu menimbulkan sensitivitas tinggi terhadap indeks harga konsumen.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, program itu jadi pilihan yang ideal untuk dieksekusi saat ini. Di tengah dinamika geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang menimbulkan krisis.

Harga Emas Hari Ini 10 Mei 2024: Produk Global dan Antam Meroket

"Ini kebijakan yang bagus dari Presiden Joko Widodo apabila mau membenahi distribusi pupuk itu," kata dia di Jakarta, dikutip Jumat, 1 Juli 2022.

Dia menjelaskan, redistribusi juga menjadi program penyeimbang bagi Indonesia untuk terlibat aktif dalam mengantisipasi krisis pangan Dunia. Menyusul, terhambatnya produksi pupuk global.

Pemanasan Global Ancam Pendidikan Anak-anak di Asia

Pupuk bersubsidi.

Photo :

Presiden Joko Widodo sebelumnya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman meminta kepada komunitas global untuk memberikan pengecualian sanksi atas produk pangan dan pupuk asal Rusia. Hal itu merupakan salah satu sikap Indonesia mengantisipasi ancaman krisis pangan tersebut.

"Nah ini yang bisa kita antisipasi agar produktivitas para petani ini bisa lebih baik, di tengah adanya ancaman krisis pangan,  yang sekarang ini apa-apa mahal," ujarnya.

Sebagai informasi, saat ini terdapat 70 komoditas pangan yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi. Akan tetapi, mengingat besarnya ancaman krisis pangan dan keterbatasan fiskal, Panitia Kerja (Panja) Pupuk Bersubsidi merekomendasikan dilakukannya redistribusi.

Sejalan dengan itu, pupuk bersubsidi wajib diprioritaskan untuk hasil pertanian yang masuk kategori kebutuhan pangan pokok dan komoditas berdampak terhadap inflasi atau komoditas strategis pertanian.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menambahkan, diperlukan kebijakan yang bisa memastikan ketersediaan supply pangan, termasuk mendorong produksi pangan dalam negeri saat ini. Hal tersebut guna mengatasi tantangan krisis pangan.

Oleh sebab itu, Piter menilai kebijakan redistribusi adalah langkah yang tepat dilakukan pemerintah. "Jadi pemerintah memang harus memadukan upaya meningkatkan produksi pangan termasuk dengan memastikan ketersediaan dan distribusi pupuk," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya