Harga Minyak Dunia Akhir Pekan Turun, Ini Penyebabnya

Ilustrasi pengeboran minyak (picture-alliance/imageBROKER/D. Radicevic)
Sumber :
  • dw

VIVA Bisnis – Harga minyak dunia tercatat turun pada perdagangan Jumat ini, di tengah ketidakpastian pada prospek permintaan berdasarkan proyeksi OPEC dan Badan Energi Internasional (IEA). Namun, beberapa kontrak tercatat ada kenaikan mingguan karena meredanya kekhawatiran resesi.

Kenaikan Tarif Cukai Disarankan Moderat Menyesuaikan Inflasi agar Tidak Suburkan Rokok Ilegal

Dilansir dari Economic Times, pada Jumat 12 Agustus 2022, minyak mentah berjangka Brent turun 34 sen, atau 0,3 persen, menjadi US$99,26 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 34 sen, atau 0,3 persen, menjadi US$94 per barel.

Adapun Brent berada di jalur untuk naik lebih dari 4 persen untuk minggu ini, menutup penurunan 14 persen minggu lalu. Penurunan itu di tengah kekhawatiran kenaikan inflasi dan suku bunga memukul pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar.

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

Baca juga: IHSG Bakal Menguat Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Sementara, WTI menuju kenaikan mingguan lebih dari 5 persen, menutup sekitar setengah dari kerugian minggu sebelumnya.

Israel Tembakkan Rudal ke Iran, Harga Emas dan Minyak Mentah Terbang

"Ada banyak ketidakpastian tentang permintaan dalam jangka pendek. Sampai itu selesai, (pasar) akan seperti ini untuk sementara waktu," kata Ekonom Senior Westpac, Justin Smirk.

Sebelumnya, OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia pada 2022 sebesar 260.000 barel per hari (bph). Namun sekarang mengharapkan permintaan meningkat sebesar 3,1 juta barel per hari tahun ini.

Labirin dan katup minyak mentah Departemen Energi AS

Photo :
  • ANTARA/REUTERS/Richard Carson/am

Kondisi tersebut bertentangan dengan pandangan dari IEA, yang menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan, menjadi 2,1 juta barel per hari, karena peralihan gas ke minyak di pembangkit listrik akibat melonjaknya harga gas.

Pada saat yang sama, IEA menaikkan prospeknya untuk pasokan minyak Rusia sebesar 500.000 barel per hari untuk paruh kedua 2022, karena produksi negara itu terbukti lebih tangguh dari yang diharapkan meskipun ada sanksi atas konflik Ukraina. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya