Vaksin Indovac Akan Dijual di Bawah Rp 100.000, Tahap Awal Gratis

Ilustrasi - Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin di Bio Farma
Sumber :
  • Antara

VIVA Bisnis – Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir mengatakan, harga vaksin Indovac bagi masyarakat nantinya bakal dijual di kisaran Rp 100.000 per dosis. Dia menjelaskan, hal itu antara lain disebabkan karena sebagian besar prosesnya dilakukan di Tanah Air.

Terpopuler: Kebiasaan yang Tidak Boleh Dilakukan di Mekkah sampai Alasan ke BaliSpirit Festival

"Harga (jual) nanti mungkin akan kita usahakan di bawah Rp100.000. Karena 80 persen prosesnya itu memang dilakukan di Indonesia," kata Honesti di Kementerian BUMN, Senin 22 Agustus 2022.

Vaksin Indovac Gratis Selama Masih Didanai APBN

Komnas KIPI, Sebut Penyakit TTS akan Muncul 4 Sampai 42 Hari Setelah Vaksin AstraZeneca Disuntikkan

Vaksin di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)

Namun, Honesti menjelaskan bahwa pada tahap awal penggunaannya nanti, Vaksin Indovac tersebut bakal diberikan gratis. Vaksinasi secara cuma-cuma itu diberikan lantaran menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). 

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Meski demikian, lanjut Honesti, vaksin akan kembali dijual pemerintah bila status pandemi sudah dicabut. Jika tidak dibiayai APBN, maka Vaksin Indovac seperti vaksin flu lainnya yang berbayar.

"Kalau tahun depan enggak ada lagi, pandemi ini cabut, masuk ke endemi, ya kayak vaksin flu aja, jadinya berbayar. Tapi sekarang masih fokuskan program pemerintah," ujarnya.

Vaksin Indovac untuk Booster

Ilustrasi vaksin booster

Photo :
  • VIVA/ David Rorimpandey

Honesti menambahkan, penggunaan Vaksin Indovac ini bakal diperuntukkan untuk booster atau vaksinasi ketiga, pada orang dewasa. Selain itu, juga untuk booster anak dan primary untuk anak, yang kesemuanya dibiayai oleh APBN.

"Pemerintah yang bayar. Jadi masyarakat menikmati APBN," kata Honesti.

Diketahui, saat ini uji klinis vaksin masuk pada tahap III. Kemudian, selanjutnya Vaksin Indovac itu akan menerima emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Vaksin ini merupakan hasil kerja sama antara Holding BUMN Farmasi dengan Baylor College of Medicine. Dengan melibatkan sekitar tiga ribu orang relawan, Honesti berharap pada awal atau tengah September 2022 BPOM telah resmi memberikan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) Vaksin Indovac tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya