Penerapan Bus Listrik di Transportasi Publik Selamatkan Generasi Muda
- VIVA/Adi Suparman
VIVA Bisnis – Penerapan bus listrik untuk layanan Bus Rapid Transit (BRT) di Bandung Raya dinilai jadi momentum menangani polusi udara yang selama ini dikontaminasi akibat kendaraan bahan bakar fosil.
Direktur Utama VKTR, Gilarsi W Setijono menjelaskan, program Jasa Sarana menerapkan penggunaan bus listrik dalam transportasi publik harus dilaksanakan secara konsisten.
"Untuk mulai konversi ke elektrik, itu kan sesuatu yang enggak bisa ditawar. Alasannya, kontribusi dari sektor transportasi itu, di atas 22 persen," ujarnya di Bandung, Selasa 23 Agustus 2022.
Baca juga: Komnas HAM Sebut Ferdy Sambo Ingin Bebaskan Bharada E
Jika tidak disegerakan, menurutnya, kualitas udara buruk bakal jadi warisan mutlak. "Kalau kita enggak segera melakukan sesuatu di transportasi dengan meminimalkan (potensi polusi), kalian yang generasi-generasi yang jauh di bawah saya akan tenggelam dalam kualitas udara," katanya.
Keunggulan bus listrik yang lebih hemat, jadi investasi tinggi dengan dampak sosial yang baik. "Satu sisi bisnis tapi sisi lain ada idealisme di sini. Idealismenya yang tadi, bagaimana kita bisa membantu," terangnya.
"Jadi misi kami adalah untuk melakukan akselerasi, adopsi. Mulainya dari mana, dari publik transport, kenapa, karena ini memberikan edukasi paling cepat, orang jadi merasakan," terangnya.
Bus listrik akan beroperasi di Bandung
- VIVA/Adi Suparman
Bus listrik, menurutnya, lebih efisien dibanding bus bahan bakar bensin. "Enggak ada bising suara yang berlebihan, enggak ada panas yang berlebihan, nah dari sisi kenyamanan sangat baik," katanya.
"Kemudian kita lihat apa? memudahkan kita sampai kepada hal yang sifatnya security, si penumpang itu semua bisa masuk ke sana dengan sangat mudah, karena semua masuk device elektronik tapi wujudnya gede (bus)," tambahnya.
