Perang Israel, Sektor Transportasi Palestina Dikabarkan Rugi Rp 48 Triliun

Serangan rudal Israel menghancurkan wilayah Jabaliya, Gaza, Palestina
Sumber :
  • AP Photo/Abdul Qader Sabbah

Gaza – Perang Israel di Gaza telah merugikan sektor transportasi Palestina sebesar US$ 3 miliar atau setara dengan Rp 48,7 triliun. Hal itu diungkapkan oleh menteri transportasi Palestina, pada Minggu, 28 April 2024.

Amerika Pembohong Besar, Nilai Paket Senjata Buat Israel Ternyata Tembus Rp20 Triliun

Gelombang serangan udara dan penembakan Israel telah menghancurkan ribuan kendaraan di Gaza dan menyebabkan kerusakan besar pada jalsn-jalan di wilayah kantong tersebut.

"Komite Kementerian Perhubungan memperkirakan pasukan pendudukan (Israel) menghancurkan sekitar 55.000 kendaraan di Jalur Gaza, setara dengan 60 persen kendaraan berlisensi,” kata Mfnteri Transportasi Palestin, Tariq Zourob, dikutip dari The New Arab, Selasa, 30 April 2024.

Senator AS Beri Pujian ke MBS: Visi Arab Saudi 2030 Akan Mengubah Timur Tengah

Serangan di Gaza Palestina

Photo :
  • istimewa

Zourob adalah menteri di Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah dan bukan di pemerintahan yang dikelola Hamas di Gaza.

Kemlu RI Buka Suara Terkait Penjarahan Bantuan Kemanusiaan oleh Warga Yahudi Israel

“Pendudukan menghancurkan sekitar 945 km jalan di Gaza, yang setara dengan 65 persen jaringan jalan raya, dengan kerugian melebihi 2 miliar dolar," ucap Zourob.

Pemboman Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Gaza juga telah menghancurkan infrastruktur wilayah tersebut, dan membuat seluruh distrik menjadi puing-puing.

Kerusakan pada mobil dan jalan di Gaza, serta kekurangan bahan bakar akibat pengepungan Israel, membuat gerobak keledai menjadi alat transportasi utama di wilayah tersebut.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • thehill.com

Biaya rekonstruksi di Gaza kemungkinan besar akan mencapai setidaknya puluhan miliar.

Sebagai informasi, Israel mengklaim ingin membubarkan Hamas setelah kelompok tersebut memimpin serangan mendadak pada 7 Oktober di Israel selatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya