PUPR: Rekonstruksi Sistem Jaringan Air Baku Pasigala Rampung 2023

Foto udara: Kawasan tanah bergerak (likuifaksi) yang terjadi akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 SR pada 28 September 2018 di Palu Selatan, Palu, Sulawesi Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

VIVA Bisnis – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan rekonstruksi dan peningkatan Sistem Jaringan Air Baku Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala). Pelaksanaan pembangunan itu dilakukan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III.

Kemalangan di Gaza, Warga Palestina Minum Air Tidak Layak Konsumsi

Ini dilakukan dalam rangka mengembalikan fungsi air penyediaan air baku dari Intake Saluki dengan kapasitas 600 liter/detik yang rusak akibat bencana gempa bumi dan likuifaksi pada 2018 silam.

Kepala BWS Sulawesi III Kementerian PUPR Taufik mengatakan, rekonstruksi dan peningkatan Sistem Jaringan Air Baku Pasigala dibagi menjadi dua paket pekerjaan.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

“Hingga saat ini progres konstruksi untuk paket I sebesar 19,95 persen dan paket II sebesar 57,18 persen, dengan target selesai seluruhnya pada Maret 2023,” ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu, 23 Agustus 2022.

Lingkup pekerjaannya mencakup rehabilitasi bendung dan kantong lumpur, pekerjaan pipa diameter 700 mm sepanjang 22.612 meter, pemasangan pipa transmisi diameter 800 mm sepanjang 13.132 meter, pemasangan pipa diameter 710mm sepanjang 8.400 meter, dan pekerjaan landscape.

Pemprov Bali Bantah Komersialisasi Ritual Melukat Bagi Delegasi WWF

Tingkatkan Kebutuhan Air di Hunian Tetap

Huntap di Palu, Sulteng.

Photo :
  • Dokumentasi Kementerian PUPR.

Selain rekonstruksi sistem jaringan air baku Pasigala, Taufik mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah melakukan peningkatan sistem air baku untuk pemenuhan kebutuhan air di Hunian Tetap (Huntap) bagi masyarakat yang direlokasi dari lokasi likuifaksi.

"Salah satunya yang sudah selesai adalah peningkatan sistem air baku Paneki yang berguna sebagai supply kebutuhan air baku di Huntap Pobewe Desa Pombewe. Untuk selanjutnya tengah diselesaikan Instalasi Pengolahan Air Bersihnya oleh Ditjen Cipta Karya," kata Taufik. 

Taufik mengatakan, pembangunan sistem air baku Paneki melingkupi pembangunan Bendung, pengadaan dan pemasangan pipa transmisi sepanjang 4,2 km, Jembatan Pipa 2 Buah, Jalan Inspeksi sepanjang 4,25 km dan telah selesai pada Desember 2021.

Selanjutnya tengah dikerjakan peningkatan sistem air baku untuk Huntap Duyu. Lingkup pekerjaannya pengadaan dan pemasangan pipa dan aksesoris, pekerjaan perlintasan jalan, pekerjaan flow meter chamber, pekerjaan hydrotest, pekerjaan jembatan gantung, dan rehabilitasi sabo dam. 

Hunian Tetap untuk korban bencana Sulawesi Tengah.

Photo :
  • Dokumentasi Kementerian PUPR.

Sebagai upaya percepatan dan evaluasi kegiatan, Taufik mengatakan, secara rutin setiap bulan dilakukan pertemuan monitoring oleh Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto bersama BWS Sulawesi III, konsultan dan kontraktor fisik.

Wahyono, salah seorang warga Huntap Pombewe mengaku sangat bersyukur dengan sudah selesainya Huntap yang dibangun.

"Rumah saya sebelumnya di Sidera hancur total terkena gempa. Sebelumnya saya sekeluarga tiga tahun tinggal di tenda, harapannya paling tinggal air bisa lancar," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya