Menhub Sebut Harga Tiket Pesawat Turun 15% Pekan Depan, Tapi...

Ilustrasi check-in tiket pesawat terbang di Bandara Soetta
Sumber :
  • Viva.co.id/ Sherly (Tangerang)

VIVA Bisnis – Menteri Perhubungan (MenhubBudi Karya Sumadi menyebut bahwa harga tiket pesawat bisa turun 15 persen mulai pekan depan. Tapi, penurunan harga ini ada di jam-jam tertentu.

Melayat ke Rumah Duka Putu Satria, Menhub Budi Karya Janji Percepat Pembenahan STIP

Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Kementerian Perhubungan kepada para maskapai untuk menurunkan harga tiket pesawat di jam-jam sepi yang biasanya terjadi pada siang hari.

"Istilahnya, ada waktu prime time dan non-prime time. Waktu non-prime time itu biasanya di hari Senin sampai Kamis saat siang hari," kata Budi Karya dalam keterangannya, Jumat 26 Agustus 2022.

Jokowi Orders MLFF Implementation, Tapless Payment on Toll Road

Budi memperkirakan bahwa penurunan harga tiket pesawat di jam-jam non-prime time itu akan berkisar di angka 15 persen. "Menurut saya (kemungkinan penurunan harga tiket) kira-kira 15 persen, terutama di jam-jam yang non-prime time itu," ujarnya.

Maskapai Kolaborasi dengan Perbankan

Menhub Klaim Kepuasan Pemudik Capai 89 Persen pada Periode Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Photo :
  • Dokumentasi Kemenhub.

Menhub pun mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan oleh sejumlah maskapai penerbangan dengan sektor perbankan, yang dilakukan misalnya melalui peluncuran program "Terbang Hemat" dengan memberikan sejumlah promosi harga tiket pesawat kepada masyarakat.

Program ini diinisiasi oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), yang menggandeng Garuda Indonesia dan Lion Air Group untuk mendukung upaya menstabilkan harga tiket pesawat dalam rangka mengendalikan inflasi tersebut.

"Saya mengapresiasi langkah nyata yang dilakukan BNI bersama Garuda Indonesia dan Lion Air Group," kata Budi.

Penurunan Harga Tiket Pesawat LCC

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Melalui upaya pemberian tarif khusus di waktu-waktu non-prime time itu, Budi Karya berharap bahwa upaya ini akan dapat meningkatkan tingkat keterisian penumpang di jam-jam tersebut.

"Kalau penumpang (non-prime time) bertambah, maskapai akan mendapatkan pemasukan. Sehingga diharapkan dapat mengurangi tarif maksimal di waktu prime time," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya