Kemenhub Minta Layanan Kapal Perintis Diprioritaskan, Ini Alasannya

Kapal perintis
Sumber :
  • Kemenhub

VIVA Bisnis – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub meminta seluruh stakeholder dan seluruh pihak terkait meningkatkan tingkatkan sinergi guna mengoptimalisasi angkutan laut perintis nasional. Hal itu demi wujudkan konektivitas di seluruh Indonesia.

Polisi Sulsel Gagalkan Penyulundupan Sabu 30 Kilogram Senilai Rp 46 M

Hal itu ditegaskan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha pada pembukaan Rapat Koordinasi nasional (RAKORNAS) Pelayaran Perintis dan Rede Transport Tahun Anggaran 2022 di Surabaya, Jawa Timur.

“Konektivitas adalah tanggung jawab dan amanah yang harus kita jaga. Untuk itu angkutan laut kapal perintis harus dioperasikan dengan efisien, efektif dan akuntabel untuk menjaga konektivitas daerah,” ujar Arif Toha dikutip dari keterangannya, Selasa, 30 Agustus 2022. 

Pelindo Layani 2,26 Juta Orang Selama Periode Mudik Lebaran 2024

Arif menjabarkan, ada beberapa hal yang harus diprioritaskan dan disinergikan agar layanan angkutan laut perintis dapat semakin optimal. Antara lain, pengelolaan angkutan laut perintis yang berkelanjutan dan harmonisasi dengan Kementerian Lembaga lainnya dalam mendukung terwujudnya keselamatan maritim.

Selain itu lanjutnya, ada beberapa hal lain yang juga harus disinergikan. Yaitu pengawakan dan kompetensi kru kapal perintis, pengenaan tarif penumpang dan barang, ketersediaan kuota BBM Subsidi, keteraturan dan kepastian Jadwal Perintis, pemasaran layanan angkutan perintis pada masing-masing Pemerintah Daerah.

Bandara Internasional RI Dipangkas Jadi 17, InJourney Airports Sambut Positif

Kapal Perintis Tol Laut melakukan bongkar muatan di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur

Photo :
  • ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

"Serta optimalisasi rute angkutan laut perintis dan integrase dengan rute angkutan kapal PSO dan kapal Tol Laut serta kapal komersial lainnya,” terang Arif.

Lebih lanjut dia mengatakan, peningkatan layanan oleh seluruh stakeholder dan penyelenggara pelabuhan merupakan faktor utama dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dalam hal konektivitas, produktivitas, dan ketepatan waktu layanan kapal perintis dan Tol Laut. 

Untuk itu, Arif berharap kepada para penyelenggara pelabuhan agar dapat mendukung penyelenggaraan Pelayanan Perintis dan Rede Transport ini. Dengan cara memberikan kemudahan layanan, biaya yang ekonomis, dan prioritas sandar di pelabuhan bagi angkutan laut kapal perintis atau Tol Laut.

“Selain itu, tentunya diperlukan sinergi dengan ekosistem wilayah kerja dengan tetap mematuhi ketentuan yang berlaku. Ini adalah tugas bersama dari Pemerintah berkolaborasi dengan stakeholder. Dalam memberikan ruang dan ekosistem bagi sektor swasta agar dapat berperan lebih besar dalam meningkatkan konektivitas daerah,” tegasnya.

Dia pun menekankan pentingnya meningkatkan layanan angkutan laut perintis. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara optimal. 

“Lakukan evaluasi yang berkesinambungan atas pelayanan perintis yang telah ada, dengarkan masukan dari para pengguna layanan dan tindaklanjuti dengan cepat," ungkapnya. 

Kapal tol laut untuk distribusi logistik (ilustrasi hari pelaut sedunia).

Photo :
  • Kemenhub

"Sehingga manfaat pengoperasian kapal perintis dapat dirasakan oleh masyarakat dengan maksimal sesuai dengan spirit Rakor Perintis dan Rede Transport Tahun ini, yaitu Perintis 5G (Good Intention, Good Actions, Good Performances, Good Services, Good Governance),” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Cap. Hendri Ginting, menyampaikan bahwa pada tahun 2022 ini telah terselenggara sebanyak 117 trayek angkutan laut perintis yang melayani 548 pelabuhan singgah. 

Di mana 44 trayek dioperasikan oleh PT Pelni melalui mekanisme penugasan sesuai Perpres Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Kapal Perintis Milik Negara, dan 73 trayek lainnya dioperasikan oleh perusahaan pelayaran swasta melalui mekanisme pelelangan umum. 

Sedangkan untuk Rede Transport terselenggara 16 trayek yang dilayani oleh PT Pelni melalui mekanime penugasan sebagai bagian dalam mendukung program keperintisan.

“Angkutan laut perintis ini telah beroperasi selama puluhan tahun yang konsisten sebagai bentuk kehadiran Negara dalam membantu mobilitas penumpang dan barang, serta perekat atau penghubung pulau-pulau di Indonesia,” jelasnya.

Saat ini lanjutnya, ruang fiskal atau alokasi anggaran Pemerintah masih terbatas, sehingga Pemerintah didorong untuk dapat mengelola anggaran secara bijak, efisien dan efektif. Karena itulah menurut Capt. Ginting, pihaknya melakukan analisa passenger factor untuk mengidentifikasi ruas-ruas trayek kapal perintis.

Untuk ruas-ruas trayek kapal perintis yang load factor nya sudah tinggi akan ditawarkan ke sektor swasta atau komersial. Sedangkan untuk ruas-ruas yang load factor nya rendah atau terdapat trayek berhimpit akan dilakukan efisien. 

"Selain itu pemodelan jaringan trayek kapal perintis yang optimal diharapkan dapat menciptakan anggaran yang efisien namun tetap bermanfaat untuk menumbuhkan ekonomi pada daerah yang disinggahi,” terangnya.

Ginting mengungkapkan jumlah trayek di 2023 masih sama dengan 2022 sebanyak 117 trayek. Hal ini menurutnya mengidentifikasikan bahwa Pemerintah tetap ingin menjaga konektivitas daerah, khususnya daerah tertinggal, terluar, terpencil dan perbatasan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya