Rakyat Sempat Heboh Hari Ini Harga BBM Naik, Jokowi Respons Begini

Presiden Joko Widodo di tambang Freeport.
Sumber :
  • ANTARA/Lia Wanadriani Santosa.

VIVA Bisnis – Masyarakat sejak kemarin dihebohkan dengan kabar kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Pertalite dan Solar. Sater berhembus BBM akan dinaikan hari ini.

Evaluasi Mudik 2024, Muhadjir Ungkap Sejumlah Catatan dari Jokowi

Merespons hal tersebut Presiden Joko Widodo pun angkat bicara. Dia menegaskan, Pemerintah masih menghitung dengan hati-hati harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, khususnya jenis solar dan pertalite.

"BBM semuanya masih pada proses dihitung, dikalkulasi dengan hati-hati," kata Presiden saat ditemui seusai peluncuran teknologi '5G Smart Mining' di wilayah Tambang Grasberg, Mimika, Papua, Kamis, 1 September 2022.

"Presidential Club" yang Digagas Prabowo Jembatani Presiden Terdahulu, Menurut Pengamat

Seperti diketahui, tahun ini anggaran subsidi BBM dan LPG mencapai Rp 149,4 triliun, dan subsidi listrik mencapai Rp 59,6 triliun. Lalu, kompensasi BBM mencapai Rp 252,5 triliun dan kompensasi listrik mencapai Rp41,0 triliun. Dengan itu, total anggaran subsidi dan kompensasi mencapai Rp502,4 triliun.

Nozzle BBM Pertalite dan Pertamax di SPBU Abdul Muis.

Photo :
  • ANTARA PHOTO/M Agung Rajasa/ss/aww.
Buka Musrenbangnas 2024, Jokowi Ingatkan Pemerintah Daerah Harus Seirama dengan Pusat

Pemerintah menegaskan, anggaran itu bisa membengkak hingga Rp698 triliun atau naik Rp195,6 triliun, apabila konsumsi terus meningkat. Sebab, harga jual eceran (HJE) BBM bersubsidi jauh lebih rendah dibandingkan harga jual seharusnya atau keekonomiannya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan HJE solar yang ditetapkan oleh PT Pertamina (Persero) dengan seizin pemerintah sebesar Rp 5.150 per liter, sedangkan harga keekonomiannya sudah mencapai Rp 13.950 per liter.

Sementara itu, ia mengatakan HJE Pertalite yang ditetapkan sebesar Rp 7.650, harga keekonomiannya sudah mencapai Rp 14.450 per liter. Dengan demikian, pemerintah memberikan subsidi mencapai Rp 6.800 untuk setiap liter bahan bakar ini.

Antrean BBM di SPBU Serang.

Photo :
  • Yandi D/VIVA.

Sedangkan, kuota BBM bersubsidi jenis solar dan Pertalite yang ditargetkan dalam APBN tahun ini akan habis pada Oktober. Realisasi konsumsi solar pada Januari hingga Juli tahun ini sudah mencapai 9,88 juta kiloliter atau 65 persen dari kuota. 

Dengan demikian, Sri Mulyani memproyeksi konsumsi solar akan mencapai 17,44 juta kiloliter atau 115 persen dari kuota hingga akhir tahun. Kuota penyaluran solar bersubsidi dalam target APBN tahun ini sebesar 15,10 juta kiloliter.

Kemudian, realisasi konsumsi Pertalite pada Januari hingga Juli tahun ini sudah mencapai 16,84 juta kiloliter atau 73 persen dari kuota. Ia memproyeksi konsumsi Pertalite akan mencapai 29,07 juta kiloliter atau 126 persen dari kuota pada akhir tahun. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya