- Instagram/@grabid
VIVA – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan oleh pemerintah, dipastikan bakal berdampak ke harga barang serta tarif-tarif jasa yang terpengaruh akibat kenaikan tersebut. Hal itu terutama pada jasa layanan transportasi, yang dipastikan bakal terpengaruh langsung akibat kenaikan harga BBM itu sendiri.
Bahkan, beberapa bisnis jasa transportasi seperti misalnya layanan Taksi Blue Bird, disebut-sebut bakal segera menaikkan tarif layanannya sebagai bentuk penyesuaian terhadap kenaikan harga BBM tersebut.
Lalu, bagaimana dengan tarif ojek online (ojol) setelah adanya kenaikan harga BBM tersebut?
Saat dikonfirmasi, Head, Corporate & Policy Communications Grab Indonesia, Dewi Nuraini mengaku, pihaknya masih mempertimbangkan kebijakan terkait hal tersebut, sambil memperhatikan dampak dan situasi pascapengumuman kenaikan harga BBM pada akhir pekan lalu.
"Saat ini kami masih memantau situasi seiring dengan keputusan pemerintah terkait harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku pada 3 September 2022," kata Dewi saat dihubungi VIVA, Senin 5 September 2022.
Menko Luhut dan Menhub Budi bersama petinggi Grab.
- Dokumentasi Kemenko Marves.
Dewi menambahkan, sebagai pelaku usaha yang menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia, Grab Indonesia akan senantiasa mendukung segala upaya pemerintah. Terutama upaya-upaya dalam memajukan industri transportasi dan UMKM di tanah air, dengan tujuan menggerakkan roda perekonomian pasca pandemi COVID-19.
"Kami akan memberikan informasi lebih lanjut apabila terdapat penyesuaian yang memengaruhi para pelanggan maupun mitra Grab Indonesia.
Diketahui, sebelumnya Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono mengatakan, dengan naiknya harga Pertalite, Blue Bird memutuskan untuk menghitung tarif taksi baru yang bakal diberlakukan kedepannya. Tarif baru itu bakal diumumkan Blue Bird dalam beberapa waktu mendatang.
Harga BBM.
- VIVA.
"Kami memastikan kebijakan yang diambil oleh perseroan akan memperhatikan prinsip kehati-hatian, dengan mempertimbangkan daya beli konsumen," kata Sigit dalam keterangannya, Minggu 4 September 2022.
Selain daya beli konsumen, Blue Bird juga bakal mempertimbangkan dari sisi pengemudi sebagai salah satu pemangku kepentingan yang harus dipertimbangkan. Hal itu juga sebagai dasar pertimbangan terpenting, terhadap strategi operasional dan kebijakan Blue Bird ke depannya.
