Harga Daging Rp150 Ribu/Kg di Pasar Tomang, Pedagang: Pembeli Sepi

Ilustrasi daging sapi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA Bisnis – Belum genap satu bulan kenaikan harga BBM yang tetapkan pemerintah, kini harga harga bahan pokok di pasar tradisional mulai merangkak naik, salah satunya harga daging sapi.

Daftar Harga Pangan 7 Mei 2024: Beras Turun, Daging Ayam hingga Gula Naik

Di pasar tradisional Tomang Jakarta Barat, terpantau harga daging sapi kini meroket hingga Rp.150 ribu per Kilogramnya dan membuat masyarakat tidak mampu membelinya.

Ilustrasi daging.

Photo :
  • Pixabay/Meditations
Harga Emas Hari Ini 7 Mei 2024: Produk Antam dan Global Kompak Kinclong

Salah satu pedagang daging, Wahdi (54) mengatakan, banyak pelanggannya tidak lagi kembali membeli daging kepadanya lantaran harga daging dirasa tidak lagi murah.

Bahkan ada pelanggannya yang rumah makan, tidak lagi memesan daging dari dirinya lantaran harga daging yang melonjak mahal.

Harga iPhone di iBox Naik Gila-gilaan

"Pelanggan tetap juga pada kabur, tadinya ada rumah makan pesen kan, nah sekarang udah gak ada. Pedagangnya juga udah pada gulung tiker," ujar Wahdi di temui di pasar Tomang Jakarta Barat, Minggu 18 September 2022.

Harga daging sapi naik usai munculnya isu PMK di Tangerang.

Photo :
  • VIVA/sherly

Wahdi katakan harga daging sapi di Pasar Tomang Barat yakni Rp150 ribu per kilogram. Sementara untuk daging khas dijual Rp160 ribu per kilogram.

Wahdi menjelaskan, sejak harga daging naik, dirinya terpaksa mengurangi jumlah stok daging yang dijualnya,  lantaran sepinya pembeli.

"Kalau dulu saya bisa bawa sampai 100 kg, kalau sekarang paling 15 Kg aja," ujarnya.

Wahdi mengatakan, meroketnya harga daging sapi merupakan dampak dari kenaikannya harga BBM yang belum lama ini ditetapkan pemerintah. Naiknya harga BBM juga memengaruhi bahan bahan pokok lainnya selain daging di pasar tradisional.

Harga daging sapi naik di Kabupaten Tangerang jelang Lebaran.

Photo :
  • VIVA/Sherly (Tangerang)

Wahdi menambahkan, kenaikan harga BBM membuat masyarakat kalangan bawah seperti dirinya merasa terdampak.

"Apalagi kita sudah dihantam corona 2 tahun, itu pengunjung sepi banget, terasa," ujarnya.

Wahdi berharap pemerintah dapat mengkaji dan mengevaluasi atas kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus menerus yang sangat merugikan masyarakat.

"Pikirin kita-kita dulu yang kalangan bawah, jangan sembarangan menaikkan harga tapi gak mikirian yang di bawah kaya gimana," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya