Erick Thohir Beberkan Keberhasilan Transformasi BUMN, Ini Buktinya

Menteri BUMN RI, Erick Thohir memberikan sambutan dalam acara Peresmian Inisiasi Program Solusi Nelayan di SPBUN 48.532.04 KUD Minu Suroyo PPS Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu, (17/9/22).
Sumber :

VIVA Bisnis – Kinerja portofolio BUMN pada 2021 menunjukkan capaian yang positif di tengah situasi pandemi global yang penuh tantangan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menegaskan, hal itu tidak terlepas dari berbagai agenda transformasi yang dituangkan dalam peta jalan BUMN.

Erick Thohir Beberkan 'Kunci Sukses' Timnas Indonesia ke Media Asing

"Transformasi BUMN tidak hanya transformasi business model, people, human capital, business process, dan lain-lain. Tapi kita juga ingin memastikan transformasi melalui laporan keuangan yang terkonsolidasi. Karena tentu sebagai BUMN, penting sekali punya buku yang bisa kita baca bersama-sama," kata Erick dalam keterangannya, Jumat 30 September 2022.

Erick menambahkan, ini merupakan bagian dari transparansi dan good corporate governance yang diciptakan jajaran Kementerian BUMN. "Di mana keterbukaan itu menjadi penting," ujarnya.

Erick Thohir : Satu Game Lagi Sudah Kunci ke Olimpiade, Kalau Dua Game Kita Juaranya

Baca juga: Penampakan Putri Candrawathi Nangis Pakai Baju Tahanan

Erick mengungkapkan, laporan tahunan terkonsolidasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kinerja masing-masing BUMN, yang juga berfungsi sebagai 'early warning system' untuk melihat dan memprediksi keberlanjutan serta strategi BUMN ke depannya.

IDSurvey: BUMN Perlu Adaptif Hadapi Gejolak Ekonomi yang Tidak Stabil

Transformasi BUMN terbukti mampu mendongkrak kinerja BUMN. Hal ini terlihat dari angka-angka laporan keuangan, yang dapat dijadikan indikator. Misalnya seperti peningkatan revenue, EBITDA margin, hingga penurunan rasio utang terhadap total investasi.

"Kita lihat laporan keuangan, untuk buku 2021 terjadi peningkatan revenue 18,8 persen menjadi Rp 2.292,5 triliun. Angka ini sangat signifikan apabila dibandingkan dengan APBN kita. Jadi proporsionalnya hampir mirip," kata Erick.

Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

Erick menjelaskan, EBITDA margin yang meningkat menjadi 20,4 persen, artinya makin sehat dan jelas sehat. Total utang BUMN Rp 1.579,6 triliun dan tentu equity atau modal 2021 mencapai Rp 2.778,3 triliun.

"Sementara debt to invested capital kira-kira 36 persen di mana artinya hal itu juga sehat," ujarnya.

Diketahui, selain peningkatan revenue, EBITDA margin, dan penurunan rasio utang, kinerja BUMN yang semakin baik dapat dilihat dari penurunan bunga konsolidasi yang awalnya Rp 91,5 triliun pada 2020, menjadi Rp 73,5 triliun pada 2021. Di sisi lain, Kementerian BUMN pun secara konsisten melakukan efisiensi jumlah BUMN, melalui pembentukan klaster BUMN.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya