Erick Thohir Dukung Ekspansi Bisnis Pertamina Group ke Eropa

Pertamina group ekspansi bisnis ke Eropa
Sumber :
  • Kementerian BUMN.

VIVA Bisnis – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengapresiasi ekspansi Pertamina Group. Ekspansi tersebut terkait komponen biodiesel atau green diesel component (GDC) di pasar Eropa yang saat ini belum dapat terserap oleh pasar domestik. 

Produsen Rokok Minak Djinggo dan Class Mild Siap Ekspansi di 2024

Grup Pertamina yang dimaksud itu antara lain seperti Kilang Pertamina Internasional (KPI), Pertamina International Marketing dan Distribution (PIMD) dan Pertamina International Shipping (PIS).

Saat menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina Group dengan perusahaan Eropa Trafigura di London, Inggris, Erick menyampaikan bahwa energi baru terbarukan (EBT) ini memiliki keunggulan ramah lingkungan, dan kualitasnya lebih baik dari biodiesel konvensional.

Pertamina Geothermal Energy Cetak Laba Bersih US$47,49 Juta Kuartal I-2024

"Bahan baku biodiesel ini umumnya dari virgin vegetable oil, namun dapat juga menggunakan used cooking oil (UCO) dan waste residue dari animal fat," kata Erick dalam keterangannya, Minggu 2 Oktober 2022.

Gedung Pertamina

Photo :
  • Pertamina
Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka

Erick mengatakan, permintaan GDC di Uni Eropa terbagi dalam dua kategori, yakni base CPO sekitar 150.000 metrik ton per tahun dan base UCO 300.000 hingga 500.000 metrik ton per tahun. Trafigura pun telah menyampaikan ketertarikan dalam membeli GDC Pertamina Group, di mana mereka bahkan telah lebih dulu melakukan pembelian ke Pertamina Group.

"Perjanjian ini dilakukan agar penjualan GDC bisa berjalan secara long term," ujarnya.

Erick menyebut, potensi konsumsi FAME & bahan baku biodiesel Eropa akan terus meningkat. Hal itu seiring target European Renewable Energy Directive (RED II) untuk penggunaan energi terbarukan, pada 14 persen di sektor transportasi seluruh Eropa pada 2030. Target itu diketahui naik dari target RED I, yang sebelumnya sebesar 10 persen. Erick mengatakan, bahan baku UCO lebih disukai karena mekanisme penghitungan ganda di Eropa. 

"Sedangkan Palm Oil tertekan karena beberapa negara Eropa melarang penggunaan bahan baku Palm Oil dalam jangka panjang, di mana salah satu target RED II adalah pelarangan penggunaan GDC berbasis Palm Oil di Eropa," kata Erick. 

Dia berharap, penetrasi pasar GDC tidak berhenti di sini. Dia meminta Pertamina Group terus membuka peluang untuk meningkatkan penetrasi, dalam menjadi pemain GDC di kancah internasional. Karena menurutnya, ketertarikan perusahaan Eropa memberikan bukti bahwa kualitas GDC KPI mampu bersaing dengan perusahaan lain. 

"Dengan besarnya potensi yang ada di Eropa, bahkan Asia, ini menjadi kesempatan besar bagi Pertamina Group untuk terus memperluas jangkauan produk GDC," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya