BI: Kekacauan Dunia Akibat Distribusi Energi dan Makanan Tidak Merata

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, berbagai masalah ekonomi global yang terjadi saat ini, disebabkan karena adanya ketidakseimbangan pada pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara beserta pemerataan kesejahteraannya.

Bank Indonesia: Modal Asing Masuk Rp 22,84 Triliun Imbas Kenaikan Suku Bunga

Hal itu menurutnya menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis ekonomi global yang mengancam perekonomian banyak negara, selain dinamika geopolitik yang terjadi di sejumlah kawasan dan berdampak secara luas.

"Jadi bagaimana kita perlu memajukan ekonomi, yang didalamnya termasuk keseimbangan antara pertumbuhan PDB dan tentu saja dengan distribusinya," kata Perry dalam telekonferensi, Rabu 5 Oktober 2022.

BI Pede Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2024 di Atas 5 Persen, Ini Pendorongnya

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 5 Oktober 2022: Global Amblas, Antam Berkilau

Perry pun mengajak untuk melihat masalah-masalah yang terjadi di berbagai belahan dunia saat ini. Di hadapan ancaman kekacauan global, stagflasi ekonomi yang terjadi di berbagai negara, serta inflasi yang sangat tinggi, terdapat satu kesamaan penyebab yang melatarbelakangi semua hal tersebut.

Chandra Asri Group dan Glencore Akuisisi Aset Shell Energy and Chemicals Park Singapore

"Karena terganggunya (pasokan) energi dan makanan. Itu kan dasarnya? Karena energi dan makanan tidak terdistribusi secara merata di seluruh dunia, dimana 20 persennya dimonopoli," ujarnya.

Karenanya, Perry menegaskan bahwa salah satu cara untuk meredam berbagai gejolak dunia secara global saat ini, adalah dengan memajukan perekonomian dan mendistribusikan kesejahteraan, termasuk pangan dan energi.

Ilustrasi krisis ekonomi

Photo :

Dia meyakini, hal-hal semacam itulah yang telah tuhan amanahkan kepada umat manusia, yakni untuk memakmurkan perekonomian masyarakat dan mendistribusikan kesejahteraan secara merata bagi sesama makhluk.

"Ini yang ingin tuhan sampaikan kepada kita, tolong lakukan progresi pertumbuhan PDB, tapi inklusif. Karena kalau tanpa inklusi maka akan kacau. Sehingga kita dapat membuat kesejahteraan kita, memajukan umat manusia dan kemanusiaan kita, kemajuan ekonomi, tetapi tetap dengan menjaga keseimbangan," kata Perry.

"Jadi kami berupaya mengikuti apa yang tuhan katakan kepada kami, dan kami mendengarkan apa yang tuhan firmankan pada kami agar kami menjaga keseimbangan, menjaga kemajuan ekonomi, mencapai PDB, tetapi tetap melestarikan lingkungan agar tetap hijau," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya