OJK Minta Masyarakat Waspada Maraknya Investasi Online

Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Sumber :
  • Website OJK

VIVA Bisnis – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan kepada masyarakat, untuk terus waspada terhadap segala bentuk penipuan berkedok investasi atau investasi ilegal. Hal itu karena, saat ini banyak tawaran investasi yang beredar di masyarakat.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Inarno Djajadi, meminta masyarakat agar memahami segala bentuk produk yang ditawarkan. Sebelum memutuskan untuk ikut di dalamnya.

“Mohon pelajari dan pahami dulu segala bentuk produk dan izin dari pihak yang menawarkannya. Di samping itu, gunakan sumber dana di luar kebutuhan pokok maupun dana cadangan, dan jangan menggunakan pinjaman, apalagi pinjaman online ilegal untuk bertransaksi di pasar modal,” kata Inarno dalam keterangan, Rabu 5 Oktober 2022.

Sri Mulyani Ungkap Mood dan Fokus Para Pembuat Kebijakan Keuangan Global Lagi Begini

Selain itu, dalam rangka meningkatkan perlindungan investor, OJK juga akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat. Melakukan pengembangan notasi khusus dan papan pemantauan khusus di BEI.

Kemudian mengimplementasikan Disgorgement dan Disgorgement fund dan optimalisasi Dana Perlindungan Pemodal. Serta terus melakukan tindakan supervisory action dan penegakan hukum atas terjadinya pelanggaran peraturan di bidang pasar modal.

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Melalui berbagai langkah-langkah tersebut, OJK mencatat jumlah investor di pasar modal secara nasional terus mengalami peningkatan. Di mana hingga 29 September 2022, jumlah investor mencapai 9,76 juta.

"Pertumbuhan jumlah investor ritel ini juga masih didominasi oleh investor yang berusia di bawah 30 tahun sebesar 59,43 persen," jelasnya.

Inarno mengatakan, khusus di wilayah Sumatera Utara, OJK mencatat bahwa jumlah investor pasar modal mengalami pertumbuhan yang cukup menggembirakan. Dari yang semula 343.303 SID pada akhir 2021, meningkat 30,41 % menjadi 447.712 SID pada 30 September 2022.

Adapun dengan jumlah penduduk sebesar 14,93 juta dan jumlah usia produktif mencapai 69,10 % atau sekitar 7,51 juta. Provinsi Sumatera Utara masih sangat berpotensi untuk terus meningkatkan jumlah investor di pasar modal.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan saat ini ekonomi Indonesia masih terus tumbuh meskipun berada di tengah tekanan karena gejolak perekonomian global.

Dengan itu OJK berharap, semua pihak dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia ini.

“Kuncinya ada di mahasiswa dan generasi muda yang mayoritas sekarang di Indonesia. Dengan kualitas SDM, kemampuan daya beli, dan pemahaman bagaimana berinvestasi, maka pasar dalam negeri Indonesia akan semakin besar, sehingga kita tidak bergantung lagi pada efek ekonomi dunia,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya