- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Kamis pagi, 6 Oktober 2022. Terpantau pukul 09.08 WIB rupiah melemah sebesar 10 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp 15.202 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.192 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.196 per dolar AS.
Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, saat ini pasar terus memantau antisipasi pemerintah di tahun depan dalam menahan laju inflasi yang cukup tinggi. Di tambah negara-nergara Eropa sebagian sudah terdampak resesi, sehingga diperlukan amunisi baru untuk menanggulanginya.
"Walaupun saat ini sudah ada strategi bauran ekonomi yang di jadikan andalan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia. Tahun 2023 menjadi salah satu yang menantang terutama untuk pemerintah dalam menghadapi bahaya resesi yang terus menghantui usai beberapa negara di dunia telah mengalaminya," kata Ibrahim dalam risetnya, Kamis 6 Oktober 2022.
Ibrahim melanjutkan, di 2023 pemerintah dimungkinkan akan mendorong terjadinya konsolidasi fiskal. Hal itu guna mendorong demand masyarakat menjadi cukup menantang. Itu mengindikasikan ruang fiskal yang ditargetkan di tahun depan mencapai 2,8 persen terhadap PDB.
"Defisitnya harus dimaksimalkan atau diprioritaskan kepada pos-pos belanja yang bisa memberikan efek ganda ke perekonomian. Lebih dari itu, pemerintah sebenarnya masih dapat membuka opsi untuk menambah defisit anggaran," terangnya.
Adapun penambahan defisit tersebut, jelasnya, sebesar 2,9 atau 2,95 terhadap PDB. Di mana itu digunakan untuk mengakomodasi belanja yang diperuntukkan bagi masyarakat langsung, seperti bantuan sosial.
"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.180-Rp 15.260," ujarnya.