Menteri Basuki Mulai Bangun 200 Hunian Tetap Tahan Gempa di Cianjur

Rumah Tahan Gempa yang dibuat Kementerian PUPR di Cianjur.
Sumber :
  • Dok. Kementerian PUPR

VIVA Bisnis – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, memulai penyiapan lahan (land clearing) dan pembangunan rumah tahan gempa, bagi warga Cianjur yang akan direlokasi akibat gempa beberapa waktu lalu.

Top Trending: 4 Perempuan Pernah Jadi Istri Ari Sigit, Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar

Sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur, Basuki pun menugaskan PT Brantas Abipraya untuk segera bekerja pada lahan yang berada di wilayah Cilaku dengan luas sekitar 2,5 hektare, dan wilayah Mande sekitar 30 hektare.

"Saat ini sedang dikerjakan empat unit dari 200 unit Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), dengan struktur tahan gempa," kata Basuki dalam keterangannya, Senin 5 Desember 2022.

Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar hingga Renggut Korban Jiwa, Begini Terjemahannya

Baca juga: Rupiah Menguat Rp 15.369 per Dolar AS, Intip Dulu Analisisnya

Basuki memastikan untuk segera menambah jumlah tenaga kerja hingga mencapai 100 orang, sebagai upaya percepatan. Rumah-rumah yang akan dibangun tersebut menggunakan teknologi RISHA, yang telah terbukti berhasil membuat bangunan dua sekolah di Cianjur tetap kokoh berdiri pascagempa melanda.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Dengan stock yang tersedia saat ini, yakni sekitar 2.400 unit RISHA, Basuki mengatakan akan memasang seluruhnya di Cianjur dengan target tuntas sebelum Lebaran 2023. Pengukuran dan penyiapan lahan seluas 30 hektare di Mande, yang merupakan calon tempat tinggal bagi warga terdampak yang direlokasi, juga akan segera dilakukan.

Sebab, para warga yang akan direlokasi itu semula tinggal di zona sabuk merah, dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa dan gerakan tanah/longsor. "Sehingga, hal itu sangat berbahaya bagi mereka jika tetap tinggal di zona merah," ujarnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Tinjau Revitalisasi TMII

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Kementerian PUPR sebelumnya juga telah menerjunkan tim khusus, guna melakukan survei dan mendata jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pendataan itu dilakukan dengan memanfaatkan inovasi teknologi informasi, yakni aplikasi Rumah Terdampak Bencana (Rutena). 

"Seperti pengalaman sebelumnya pasca gempa Lombok tahun 2018, saya juga akan mengirimkan para Calon PNS muda Kementerian PUPR untuk bekerja membantu survey pendataan dan pembangunan hunian tetap berikut infrastruktur pendukungnya," kata Basuki.

Selain pembangunan rumah untuk relokasi warga terdampak gempa, Menteri Basuki mengatakan, Kementerian PUPR juga akan merehabilitasi beberapa bangunan publik, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang rusak berat akibat gempa. 

"Di antaranya Gedung DPRD Kabupaten Cianjur, SMP Negeri 1 Cugenang & SMP 1 Cariu, 3 Masjid besar di Cugenang, dan perumahan Komando Distrik Militer (Kodim) Cianjur. Sedangkan untuk rehabilitasi jalan ditargetkan terbuka semua pada Januari 2023," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya