Ekonomi Dunia Melambat, Airlangga Minta Gubernur Awasi Sektor Manufaktur Padat Karya

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenko Ekonomi.

VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta gubernur dan bupati untuk awasi 11 sektor manufaktur. Sebab, sektor manufaktur Indonesia tercatat menurun di tengah perkiraan pelemahan ekonomi dunia.

Airlangga: Singapura-Malaysia Tidak Senang RI Punya Industri Semikonduktor

Airlangga mengatakan PMI di beberapa negara tercatat sudah lebih rendah dari Indonesia. Untuk Indonesia Purchasing Managers Index (PMI) pada November sebesar 50,3 atau menurun bila dibandingkan dengan Oktober 2022 yang sebesar 51,8.

"Kami monitor 11 sektor mengalami kontraksi dan juga penurunan dari pada purchase order terutama untuk sektor yang manufaktur. Jadi menjadi catatan bagi para gubernur bupati untuk membantu mengantisipasi penurunan di 11 sektor terutama di sektor padat karya," kata Airlangga dalam Rapat Koordinasi Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah, Selasa 6 November 2022.

Airlangga Bantah Golkar dan PAN Rebutan Jatah Menteri ESDM di Kabinet Prabowo

Baca juga: Bawa Argentina ke Perempatfinal, Segini Kekayaan Lionel Messi

Meski menurutnya, penurunan itu terbantu dari sisi ekspor. Namun pertumbuhan itu harus dijaga, yang mana pada sisi inflasi juga sudah menunjukkan penurunan.

Airlangga Sebut Ekonomi Indonesia Masih Untung Meski Masalah Geopolitik Berkecamuk

"Alhamdulillah di bulan (November) kita punya inflasi 5,42 persen, jadi turun sesudah pengumuman BBM 5,9 persen, 5,7 persen, dan 5,42 persen," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan penurunan PMI manufaktur pada November dipengaruhi oleh permintaan baru dan output yang turun.

Ilustrasi Industri manufaktur.

Photo :
  • Dokumentasi PT Grand Kartech Tbk.

Namun masih terdapat pelaku industri yang melaporkan bahwa kondisi permintaan utama dan pemenangan klien baru mendukung keseluruhan ekspansi bisnis baru.

Dia menjelaskan, PMI manufaktur dari bulan sebelumnya terjadi di sejumlah negara ASEAN, seperti Vietnam (50, 6 turun ke 47,4), Malaysia (48,7 turun ke 47,9), dan Myanmar (45.7 turun ke 44,6).

Kondisi PMI manufaktur Indonesia juga lebih baik bila dibandingkan dengan Jepang (50,7 turun ke 49,0) maupun China dan Korea Selatan yang masih menunjukkan kontraksi di angka 49,4 dan 49.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya