Bakrie & Brothers Catat Laba Bersih Rp 140 Miliar pada Kuartal III-2022

Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Bakrie.
Sumber :
  • istimewa

VIVA Bisnis – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melaporkan kinerja keuangan yang tercatat positif pada kuartal III-2022. Direktur Utama BNBR, Anindya Bakrie mengatakan, perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 140 miliar, setelah di tahun sebelumnya mencatat rugi Rp 45 miliar pada periode yang sama.

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 344,2 Triliun

"Pendapatan BNBR pada sembilan bulan pertama 2022 meningkat cukup tajam. Kami sangat berterima kasih dengan bangkitnya perekonomian nasional, sehingga kita juga bisa ikut berkembang bersama," kata Anindya dalam telekonferensi di public expose BNBR, Selasa 13 Desember 2022.

Baca juga: Kemenkeu Disebut Iblis dan Setan, Stafsus Menkeu: Melukai Para Pegawai

United Tractors Tebar Dividen hingga Total Rp 8,2 Triliun

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan, Roy Hendrajanto M. Sakti menambahkan, tahun lalu perseroan meraih pendapatan sebesar Rp 1,56 triliun. Namun, pendapatannya kini bertambah sebesar hampir 49 persen menjadi Rp 2,3 triliun secara year-on-year (yoy).

"Pandemi COVID-19 menyisakan dampak yang signifikan terhadap pendapatan perusahaan pada 2020 dan 2021 lalu. Tahun 2022 ini adalah saat bagi kami menjalankan program recovery," kata Roy.

Bumi Resources Raih Laba Bersih US$67,63 Juta di Kuartal I-2024

Dia mengaku bersyukur bahwa langkah cost management yang dijalankan perseroan, telah turut berperan dalam membuahkan laba bersih bagi perusahaan di sepanjang Januari-September tahun 2022 ini.

Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Novyan Bakrie.

Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Novyan Bakrie.

Photo :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

Roy meyakini, pihaknya akan mampu untuk secara konsisten melakukan berbagai terobosan, demi memperbaiki posisi keuangan. Terutama dengan menyelesaikan proses restrukturisasi utang, serta menjalankan program efisiensi di tingkat operasional anak usaha.

"Upaya kami merevitalisasi neraca keuangan menunjukkan tanda-tanda menggembirakan. Prioritas saat ini adalah merampungkan program restrukturisasi utang, yang telah dimulai sejak beberapa waktu lalu. Semoga bisa segera kami selesaikan," ujar Roy.

Dia menambahkan, BNBR pada satu titik pernah menjadi holding dari seluruh perusahaan grup. Akan tetapi sekarang grup lebih memfokuskan BNBR di bidang steel works (baja), di bidang infrastruktur, dan di bidang elektrifikasi.

"Ini pemikiran dan kerja keras dari tahun 2018. Sebelum bisnis (baru) itu tumbuh, maka alangkah baiknya bisnis inti BNBR pada sektor baja dan infrastruktur, sudah menghasilkan kinerja yang baik. Sehingga kita bisa berpikir bagaimana pengembangan ke depannya. Contoh yang sudah di depan mata adalah VKTR tadi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya