Dirut Bio Farma Bicara Nasib Vaksin IndoVac Buatan RI setelah Pandemi COVID-19 Mereda

Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir (kanan) dan Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma Soleh Ayubi (tengah) dalam acara temu media di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat malam, 20 Januari 2023.
Sumber :
  • ANTARA/Ajat Sudrajat

VIVA Bisnis – Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir menginginkan vaksin IndoVac, vaksin COVID-19 produksi PT Bio Farma, bisa menjadi vaksin multi-strain (dalam satu kemasan vaksin terdapat beberapa jenis vaksin), setelah meredanya wabah virus corona.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

"Bagaimana nasib vaksin IndoVac setelah pandemi [COVID-19] ini mereda? Kami ingin [vaksin IndoVac] menjadi vaksin multi-strain. Kami ingin memiliki satu vaksin yang bisa jadi multi-strain," kata Honesti Basyir, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu, 21 Januari 2023.

Meskipun pandemi COVID-19 mereda, kata Honesti, vaksin IndoVac diproyeksikan menjadi bagian dari sistem ketahanan nasional di Indonesia. Bio Farma juga akan mengembangkan vaksin IndoVac yang bisa digunakan untuk anak usia tiga sampai enam tahun.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Presiden Joko Widodo menerima suntikan dosis kedua booster vaksinasi IndoVac.

Photo :
  • IG @jokowi
Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dia mengatakan pandemi COVID-19 sudah mengubah tatanan kehidupan masyarakat, bahkan saat pandemi sudah hampir berakhir, sektor ekonomi masyarakat belum benar-benar keluar dari zona tersebut.

Untuk mempercepat pemulihan terhadap pandemi, katanya, dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait. Salah satu bukti nyata bentuk kolaborasi pada saat pandemi adalah tersalurkannya lebih dari 400 juta dosis vaksin ke-17 ribu pulau se-Indonesia.

Vaksin Indovac.

Photo :
  • Bio Farma

Sebagai perusahaan life science, menurutnya, Bio Farma terus meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional guna meningkatkan ketahanan farmasi nasional. "Mengapa kami bisa menjadi holding karena industri kesehatan sangat lah fragmented dan semua tergantung pada impor," katanya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya